BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Jika Anda datang ke Negeri China
atau disebut juga dengan Negeri tirai bambu, tidak lengkap rasanya jika Anda
tidak mengunjungi tembok china, yang merupakan tembok yang membentang sepanjang
7.000 kilometer di perbukitan China. Dari tembok tersebut memiliki nilai
sejarah hidup manusia di era kerajaan China dan menjadikannya sebagai tujuh
keajaiban dunia.
Dibalik seni yang begitu indah,
tembok China memiliki nilai sejarah yang luar biasa, dan tembok ini merupakan
salah satu dari tujuh ke ajaiban dunia. Pada zaman masa kerajaan China, tembok
ini digunakan sebagai benteng pertahanan militer kuno yang menghabiskan waktu
atau masa pembangunan yang sangat lama dengan ukuran paling besar di dunia. Tembok
China terlihat megah melintang mulai dari bagian barat sampai ke bagian timur
Cina dengan panjang 7.000 kilometer.
Didalam makalah ini, penulis mencoba
untuk menguraikan sejarah tentang Tembok China, yang juga penyusunan ini
merupakan makalah ini merupakan tugas dari Mata Pelajaran TIK.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas, penulis
dapat menyusunkan rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa itu Tembok China ?
2. Bagaimana
sejarah berdirinya Tembok China ?
3. Bagaimana
arsitektur dari Tembok China ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tembok China
Tembok
Raksasa Cina atau Tembok Besar merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat
oleh manusia, terletak di Republik Rakyat Cina. Panjangnya adalah 6.400
kilometer (dari kawasan Sanhai Pass di timur hingga Lop Nur di sebelah barat)
dan tingginya 8 meter dengan tujuan untuk mencegah serbuan bangsa Mongol dari
Utara pada masa itu. Lebar bagian atasnya 5 m, sedangkan lebar bagian bawahnya
8 m. Setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai
tersebut 11-12 m. Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan
tahun di zaman berbagai kaisar 18 Shih Huang Ti 259 Sm-210 Sm.
Tembok Raksasa Cina tidak panjang
terus menerus, tapi merupakan kumpulan tembok-tembok pendek yang mengikuti
bentuk pegunungan Cina utara.[6] Pada tanggal 18 April 2009[7], setelah
investigasi secara akurat oleh pemerintah Republik Rakyat Cina, diumumkan bahwa
tembok raksasa yang dikonstruksikan pada periode Dinasti Ming panjangnya adalah
8.851 km.
Menurut catatan sejarah, setelah
tembok panjang dibangun oleh Ming, barulah dikenal istilah
"changcheng" (长城,
"tembok besar" atau "tembok panjang"). Sebelumnya istilah
tersebut tidak ditemukan. Istilah Tembok Raksasa Cina dalam Bahasa Mandarin
adalah "wanli changcheng", bermakna "tembok yang panjangnya 10
ribu li". Pada masa sekarang istilah ini resmi digunakan.
Pada tahun 2009, Badan Survei dan
Pemetaan dan Badan Administrasi Warisan Budaya Republik Rakyat Cina melakukan
penelitian untuk menghitung ulang panjang Tembok Raksasa Cina. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Tembok Raksasa Cina lebih panjang daripada rentang yang saat
ini diketahui.[8] Menurut pengukuran, panjang keseluruhan tembok mencapai 8.850
km.[8] Proyek tersebut juga telah menemukan bagian-bagian tembok lain yang
panjangnya 359 km, parit sepanjang 2232 km, serta pembatas alami seperti
perbukitan dan sungai sepanjang 2232 km. Rentang rata-rata Tembok Raksasa Cina
adalah 5000 km, umumnya dikutip dari berbagai catatan sejarah.
B. Sejarah Tembok China
Sejarahnya,
pembangunan tembok adalah salah satu bagian terpenting dalam sejarah arsitektur
bangsa Cina, yakni untuk membatasi wilayah-wilayah perkotaan dan perumahan.
Berbagai teori mengapa tembok besar didirikan antara lain sebagai benteng
pertahanan, batas kepemilikan lahan, penanda perbatasan dan jalur komunikasi
untuk menyampaikan pesan.
Berdasarkan bukti tertulis yang bisa
diterima umum, pada dasarnya Tembok Raksasa Cina dikonstruksikan mayoritas pada
periode Dinasti Qin, Dinasti Han dan Dinasti Ming. Namun, sebagian besar rupa
tembok raksasa yang berdiri pada saat ini merupakan hasil dari periode Ming.
1. Pra-Qin
Sebelum periode Dinasti Qin,
pembangunan tembok raksasa paling awal dilakukan pada Zaman Musim Semi dan
Gugur (722 SM-481 SM) dan Zaman Negara Perang (453 SM- 221 SM) untuk menahan
serangan musuh dan suku-suku dari utara Cina. Negeri-negeri yang tercatat
berkontribusi dalam konstruksi pertama antara lain negeri Chu, Qi, Yan, Wei dan
Zhao. Dalam periode-periode berikutnya, tembok raksasa bertambah panjang,
diperbaiki dan dimodifikasi.
2. Dinasti
Qin
Pada tahun 220 SM di bawah perintah
Kaisar Qin Shi Huang, Jendral Meng Tian mengumpulkan tenaga kerja sebanyak 300
ribu orang untuk menyambungkan tembok-tembok sebelumnya sebagai garis
pertahanan. Pembangunan yang memakan waktu 9 tahun memerlukan biaya mahal dan
mengorbankan rakyat jelata. Tenaga kerja
yang jadi korban mencapai jutaan jiwa sehingga negara menjadi lemah. Kebencian
rakyat pada kerja paksa tersebut memicu kemarahan petani yang berontak
menggulingkan Dinasti Qin. Setelah itu, pembangunan tembok raksasa tidak
dilanjutkan.
3. Dinasti Han
Tahun 127 SM, saat Kaisar Han Wudi
berkuasa (140 SM-87 SM), proyek renovasi dan pembangunan bagian-bagian tembok
lama dilaksanakan selama 20 tahun menambah panjang tembok secara keseluruhan
menjadi 1000 km. Pada periode pertama Han, tembok raksasa berfungsi sebagai
pelindung kawasan barat dari Bangsa Hun yang mengancam rakyat Cina. Setelah
pengaruh Hun melemah, pembangunan tembok tidak dilanjutkan. Mulai tahun 39 M,
atas perintah Guang Wudi, jendral Ma Cheng memulai kembali proyek pembangunan
tembok besar. Pada saat itu, bangsa Hun terpecah menjadi 2 bagian, utara dan
selatan. Bangsa Hun utara berhasil ditundukkan oleh Han sementara bagian
selatan berdamai. Setelah itu, pembangunan tembok raksasa ditinggalkan karena
Cina sudah mempunyai kekuatan militer yang besar.
4. Dinasti Ming
Pada masa Dinasti Ming (1368-1644),
setelah menaklukkan bangsa Mongol, tembok raksasa dari periode sebelumnya
dikonstruksikan kembali, dengan catatan panjang 5.650 km. Pada masa ini, tembok
besar Cina dibagi ke dalam 9 distrik militer yang dilengkapi benteng-benteng
pertahanan dan pintu gerbang untuk mengawasi daerah perbatasan. Di atasnya
dibuat jalan sebagai jalur transportasi. Pintu gerbang paling timur dinamakan
Shanhaiguan dan pintu gerbang paling barat dinamakan Jiayuguan.
C.
Arsitektur Tembok China
1. Menara suar
Atau fenghuotai digunakan untuk
menyampaikan pesan militer dengan cara membuat sinyal asap pada siang hari dan
api pada malam hari untuk memberitahukan adanya gerak-gerik musuh. Merupakan
salah satu bagian tembok besar terpenting, struktur ini dibuat di tiap bagian
tembok raksasa dengan material lokal. Di daerah pegunungan, tersusun dari batu
bata, di padang rumput atau gurun terbuat dari tanah liat. Bentuk bisa bulat,
lonjong dan persegi. Terdapat 3 jenis menara suar, yakni tipe yang dibangun di
atas tembok, dalam tembok atau dibangun terpisah untuk mengintai musuh.
2. Pintu
gerbang (celah)
Struktur pintu gerbang berfungsi
sebagai benteng pada posisi-posisi penting. Tersusun dari:
·
Chengqiang
atau tembok pertahanan dengan tinggi maksimal 10 meter. Bagian luar terbuat
dari batu bata besar atau batu granit. Bagian dalam terbuat dari tanah kuning
atau campuran batu-batu kerikil. Di atas tembok dapat dilalui penunggang kuda.
Di sisi tembok terdapat tembok pelindung berbentuk persegi sebagai tempat untuk
mengawasi dan berlindung.
·
Chenglou
atau menara gerbang pintu untuk keluar masuk perbatasan, sebagai tempat
keluarnya pasukan saat menyerang musuh. Gerbang dinamakan sesuai dengan nama
celah.
·
Wangcheng:
tembok kecil di luar tembok besar yang berfungsi sebagai pelindung pintu
gerbang.
·
Luocheng:
tembok kedua untuk melindungi wengcheng.
·
Parit dan
saluran air dalam untuk memperlambat gerakan musuh, memberi kesempatan untuk
menyerang dengan cepat.
3.
Tembok
Tembok merupakan badan utama
arsitektur tembok raksasa.]Fungsinya menghubungkan menara suar, menara
pengintai dan pintu gerbang menjadi sebuah garis pertahanan. Ketinggiannya
tergantung pada bentuk dataran. Pada daerah-daerah strategis dibuat lebih
tinggi. Pada saat melintasi gunung atau daerah dengan bentuk tidak rata dibuat
serendah mungkin untuk menghemat bahan dan tenaga.
Rata-rata tinggi tembok 23-26 kaki.
Bagian-bagian penting di tembok:
·
Nuqiang,
tembok pelindung di sisi atas struktur tembok. Dibangun untuk melindungi
tentara dan kuda di atas tembok. Jika
tembok raksasa melintasi sisi gunung curam, hanya dibangun satu buah nuqiang
untuk menghemat bahan.
·
duokou (垛口) tembok bercelah
untuk mengintai. Doukou ini masih dilapisi oleh lapisan tembok lagi sebagai
pelindung.
·
jalur
kuda:jalan setapak di sebelah menara pengintai yang bisa dilewati penunggang
kuda untuk mencapai bagian atas tembok.
·
quanmen:
pintu melengkung di bagian dalam tembok sebagai jalan masuk ke atas tembok.
D.
Material Penyusun Tembok China
Material
yang digunakan untuk membuat tembok raksasa beda-beda sesuai periode dinasti.
Sebelum batu bata ditemukan, tembok besar dibuat dari tanah, batu dan kayu.
Karena pembangunannya selalu membutuhkan sumber daya yang banyak, para pekerja
memanfaatkan bahan-bahan yang seadanya. Saat melewati gunung, batu gunung akan
digunakan. Pada saat membangun di tanah datar, tembok dibuat dari tanah yang
digemburkan dan jika melewati padang gurun, bahan yang digunakan adalah
rerumputan campur pasir dan ranting-ranting pohon konifer. Tembok dari bahan
ini rapuh, mudah ditembus dan cepat hancur.
Pada masa
Dinasti Qin, teknologi belum maju, sehingga material yang digunakan adalah
tanah atau tanah campur kerikil. Pada masa itu struktur benteng belum
didirikan. Beberapa bagian tembok hanya terdiri dari gundukan batu-batu besar.
Pada masa
Dinasti Han, bahan tanah dan batu seperti masa sebelumnya masih umum digunakan.
Pada masa Dinasti Tang, batu bata sudah diproduksi. Namun, karena mahal, hanya
terbatas pada gerbang kota dan tembok yang dekat. Baru pada zaman Dinasti Ming,
teknologi pembangunan tembok sudah lebih maju. Namun, baru pada pertengahan
periode dinasti tersebut batu bata berkualitas diproduksi. Batu bata lebih baik
daripada tanah atau batu kerikil karena lebih ringan, tahan beban dan lebih
efektif dalam waktu yang cepat. Batu masih dipakai, terutama untuk fondasi,
pinggiran luar dan dalam gerbang dikarenakan lebih kuat daripada batu bata.
Adukan batu kapur dengan beras ketan efektif sebagai semen yang dapat
merekatkan batu bata.
E.
Kerusakan Dan Pemeliharaan
Walaupun
merupakan situs yang dilindungi, Tembok Raksasa Cina mengalami banyak kerusakan
yang sebagian besar diakibatkan pembangunan infrastruktur yang serampangan,
pencurian artefak batu inskripsi dan bagian-bagian tembok dan perbaikan yang
dilakukan sembarangan.
Laporan
konservasi pada awal tahun 2004 melaporkan bahwa hanya 1/3 dari panjang 6.350
km tembok yang sekarang masih terpelihara, membuat rentang tembok "semakin
pendek". Banyak warga di sekitar situs-situs kuno tidak mengetahui mereka
tinggal berdekatan karena pandangan mengenai tembok raksasa merupakan benteng
arsitektur Ming yang kokoh, namun sebenarnya kondisi Tembok Raksasa Cina tidak
seragam. Penduduk sekitar menggunakan batu bata tembok besar untuk membangun
rumah dan kandang hewan ternak.
Tembok yang
berada di luar Beijing merupakan bagian yang paling terancam, seperti di
provinsi Shaanxi dan Ningxia. Dari 2.000 km rentang tembok di provinsi Shaanxi,
1/3 dari 850 km dari struktur Ming telah lenyap karena aktivitas pembangunan
infrastruktur dan industri. Sebanyak 40 lobang tembok ditembus oleh jalan untuk
kendaraan.
Sementara
itu, tembok besar di Daerah Otonomi Ningxia Hui yang memiliki panjang 1500 km
yang didirikan dari berbagai periode mulai dari Zaman Negara Berperang, Dinasti
Qin, Dinasti Han, Dinasti Sui dan Dinasti Ming merupakan bagian yang rentan
perusakan seperti dibobol untuk jalur kendaraan dan erosi.
Upaya dan
proyek-proyek renovasi telah dilakukan oleh pemerintah Republik Rakyat Cina
guna memperbaiki kerusakan. Salah satunya dengan cara membuka jurusan Studi
Tembok Raksasa (长城学;Changchengxue)
di universitas-universitas lokal. Studi ini adalah cabang baru sejarah Cina
yang dikembangkan untuk menarik perhatian arkeolog dan peneliti muda untuk
menelusuri sejarah tembok raksasa dan pelestariannya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sejarah
Pembangunan Tembok China di sepanjang Danau Great Wall dapat dicari sampai abad
ke 9 Sebelum Masehi. Pada masa itu pemerintah di bagian tengah China menyambung
benteng dan menara api menjadi satu tembok yang panjang. Sambungan tersebut
merupakan tempat penjagaan tentara di perbatasan dengan tujuan untuk lebih
mudah mengetahui adanya serangan etnis tertentu yang datang dari bagian utara
Cina.
Pada zaman
masa kerajaan China, tembok ini digunakan sebagai benteng pertahanan militer
kuno yang menghabiskan waktu atau masa pembangunan yang sangat lama dengan
ukuran paling besar di dunia. Tembok China terlihat megah melintang mulai dari
bagian barat sampai ke bagian timur Cina.
Tembok China
yang kita lihat dibangun sekitar pada zaman Dinasti Ming yang berkuasa antara
tahun 1368 sampai 1644. Sementara ujung baratnya berpangkal pada benteng Jiau
yang terletak di Propinsi Gansu, Cina Barat, sedangkan ujung timur terletak di
pinggir Sungai Yalu yang terletak di propinsi Liaoning, Cina Timur.
B.
Saran
Dari hasil
uraian diatas, penulis hanya dapat menyampaikan, jagalah selalu
bangunan-bangunan peninggalan sejarah, karea itu merupakan warisan dunia.
Agen Bandarq
BalasHapusAgen Poker
Agen Poker Terpercaya
Agen Bandarq Terpercaya