Kamis, 02 Juli 2015

20 juni 2015

Ada apa dengan kalian para bintang, mengapa tak terlihat malam ini? marilah ikut dengan kami, karena sunyi rasanya tiada kalian. Hanya ada kesunyian di malam hari, hanya ditemani oleh suara nyanyian para serangga yang menghidupi musik cerita malam ini

Hanya berdua saja, bahkan dingin nya malam tega mengelilingi tubuh yang lemah ini. Serangga kecil yang berani menerpa dingin untuk mencari makan nya dengan penuh semangat pun ikut mengitari sekeliling kami.

Mata memerah, salah satu dari kami mengalah kepada malam dan memilih untuk beristirahat sejenak, disampingku. Hanya aku dan layar laptop yang masih bertahan dan mencoba bersahabat dengan malam. Dan kau masih tak ingin menemani ku bintang?

Saat ini tak ada yang tahu apa yang kurasakan, karna bahkan aku sendiri juga bingung dengan apa yang aku rasakan, yang aku fikirkan. Hanya ada sebuah rasa takut, rasa yang hadir karena kecemburuan yang terus menerus menerpa hati ini. Ah rasanya sulit sekali mengatakan yang benar benar kurasakan.

Ntahlah, sepintas kulihat wajah seorang pria disampingku. Tertidur pulas, kurasa sedang bermain dalam mimpi. Wajahnya yang tenang, sedikit berminyak dan wanginya harum karena diolesi anti nyamuk. Aku selalu tenang saat berada bersamanya seperti ini, dan bahkan walau hanya melihat wajahnya dari kejauhan sudah membuat bibir ini tersenyum. Kadang aku berpikir akankah esok hari masih seperti ini? karena tak setiap hari mood seseorang kan bagus bukan? Masalah telah datang kepada kami berdua-yang sesungguhnya menjalin sebuah hubungan yang bisa dibilang sangat dipaksakan. Karena kami tahu bahwa kami ini sedikit-berbeda-dari orangpada umumnya. Aku sangat mencintainya, menyayanginya. Dan yang aku tau Ia sering berkata bahwa dia juga mencintaiku. Tapi saat kutersadar atas masalah yang menimpaku, otakku tak berhenti berpikir nahwa kataktanya itu tidak benar, dan dengan kata lain dia hanya ingin mengahargaiku. Oh Tuhan, bagaimana ini? dia mencintaiku, tapi masalah yang menimpa ku adalah bahwa dia juga mencintai org lain-pikirku.

Bermain dengan logika saja, semua realita mengataka bahwa dia salah-dan dia berbohong padaku. Aku bingung, semua seakan memakai topeng, tidak ada yang benar-benar mau berkata yang sebenarnya. Diam mungkin untuk saat ini, apalagi yang harus kuperbuat. Yang ku tau bahwa aku harus mempercayai omongan nya hari ini dan mungkin esok sampai seterusnya.


Embun datang, gelap ini terasa semakin dingin. Hari mulai pagi dan sebaiknya aku bergegas pulang, hari ini adalah hari ke 3 di bulan Ramdhan. Kulihat lagi wajah na yng terlelap disampingku,  Aku tak tau apa yang sedang ia rencanakan untuk esok hari, pikirku. Sudahlah, aku ingin tidur di saat matahari bekerja nanti. Dan aku akan memimpikannya, bahkan jika mimpiku hanya menyakiti perasaan ini.

Night :) - Eh, Morning dear {}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAPITA SELEKTA SEJARAH INDONESIA : Korespondensi Cina Di Hindia Belanda 1865-1949

Korespondensi Cina Di Hindia Belanda, 1865-1949 SIEM TJONG HAN, M.D . Artikel ini merupakan upaya untuk menggambarkan beberapa aspek ...