Ada apa dengan
kalian para bintang, mengapa tak terlihat malam ini? marilah ikut dengan kami,
karena sunyi rasanya tiada kalian. Hanya ada kesunyian di malam hari, hanya
ditemani oleh suara nyanyian para serangga yang menghidupi musik cerita malam
ini
Hanya berdua
saja, bahkan dingin nya malam tega mengelilingi tubuh yang lemah ini. Serangga kecil
yang berani menerpa dingin untuk mencari makan nya dengan penuh semangat pun
ikut mengitari sekeliling kami.
Mata memerah,
salah satu dari kami mengalah kepada malam dan memilih untuk beristirahat
sejenak, disampingku. Hanya aku dan layar laptop yang masih bertahan dan mencoba
bersahabat dengan malam. Dan kau masih tak ingin menemani ku bintang?
Saat ini tak
ada yang tahu apa yang kurasakan, karna bahkan aku sendiri juga bingung dengan
apa yang aku rasakan, yang aku fikirkan. Hanya ada sebuah rasa takut, rasa yang
hadir karena kecemburuan yang terus menerus menerpa hati ini. Ah rasanya sulit
sekali mengatakan yang benar benar kurasakan.
Ntahlah,
sepintas kulihat wajah seorang pria disampingku. Tertidur pulas, kurasa sedang
bermain dalam mimpi. Wajahnya yang tenang, sedikit berminyak dan wanginya harum
karena diolesi anti nyamuk. Aku selalu tenang saat berada bersamanya seperti
ini, dan bahkan walau hanya melihat wajahnya dari kejauhan sudah membuat bibir
ini tersenyum. Kadang aku berpikir akankah esok hari masih seperti ini? karena
tak setiap hari mood seseorang kan bagus bukan? Masalah telah datang kepada
kami berdua-yang sesungguhnya menjalin sebuah hubungan yang bisa dibilang
sangat dipaksakan. Karena kami tahu bahwa kami ini sedikit-berbeda-dari
orangpada umumnya. Aku sangat mencintainya, menyayanginya. Dan yang aku tau Ia
sering berkata bahwa dia juga mencintaiku. Tapi saat kutersadar atas masalah
yang menimpaku, otakku tak berhenti berpikir nahwa kataktanya itu tidak benar,
dan dengan kata lain dia hanya ingin mengahargaiku. Oh Tuhan, bagaimana ini?
dia mencintaiku, tapi masalah yang menimpa ku adalah bahwa dia juga mencintai
org lain-pikirku.
Bermain dengan
logika saja, semua realita mengataka bahwa dia salah-dan dia berbohong padaku. Aku
bingung, semua seakan memakai topeng, tidak ada yang benar-benar mau berkata
yang sebenarnya. Diam mungkin untuk saat ini, apalagi yang harus kuperbuat. Yang
ku tau bahwa aku harus mempercayai omongan nya hari ini dan mungkin esok sampai
seterusnya.
Embun datang,
gelap ini terasa semakin dingin. Hari mulai pagi dan sebaiknya aku bergegas
pulang, hari ini adalah hari ke 3 di bulan Ramdhan. Kulihat lagi wajah na yng
terlelap disampingku, Aku tak tau apa yang
sedang ia rencanakan untuk esok hari, pikirku. Sudahlah, aku ingin tidur di
saat matahari bekerja nanti. Dan aku akan memimpikannya, bahkan jika mimpiku
hanya menyakiti perasaan ini.
Night :) - Eh, Morning dear {}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar