BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Perdagangan adalah
proses interaksi antara
individu atau kelompok sosial
yang satu dengan lainnya untuk memperoleh komoditas. Dalam perdagangan terkait
empat komponen pokok, yaitu: orang yang mengadakan interaksi,
barang atau komoditas, transportasi
atau alat yang digunakan untuk
memindahkan barang atau komoditas, dan kedua belah pihak yang terkait dalam
perdagangan.
Jaringan
perdagangan masa lalu
telah menempatkan rempah-rempah
sebagai komoditi utama sejak
awal masehi dengan
adanya kontak antara pedagang
nusantara dengan pedagang
Cina, Arab dan India. Jaringan
perdagangan rempah-rempah ini kemudian semakin ramai dengan kedatangan bangsa
Eropa sekitar abad ke-16, ditandai dengan penguasaan atas
Malaka – salah
satu bandar penting
dalam jaringan perdagangan Asia
Tenggara – pada tahun 1511 oleh bangsa Portugis. Jaringan perdagangan ini
semakin ramai dengan kedatangan bangsa
Eropa sekitar abad ke-16. Dalam konteks perdagangan global, terbentuk jaringan perdagangan
yang menghubungkan dunia barat sebagai
konsumen dan dunia timur sebagai penghasil komoditi. Maluku dikenal sebagai pusat produksi cengkeh
dan pala (Kepulauan Rempah-Rempah). Kedatangan bangsa Eropa ke kawasan Asia
tidak lepas dari keberhasilan bangsa
Portugis menemukan jalur pelayaran yang
menghubungkan daratan Eropa dan Asia melalui Afrika. Jalur pelayaran inilah yang
kemudian menjadi jalur
alternatif jaringan perdagangan dunia yang sebelumnya merupakan
jalur darat ( jalut sutera ). Dengan demikian, dalam konteks perdagangan
rempah-rempah, khususnya bagi bangsa
Eropa telah terbentuk jaringan yang langsung menghubungkan Asia Tenggara
khususnya Kepulauan Nusantara sebagai produsen utama rempah-rempah dan Eropa
sebagai konsumen.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana
sejarah terbentuknya Jaringan Perdagangan di Indonesia ?
2.
Bagaimana
Jaringan perdagangan di Indonesia pada masa kolonial?
1.3 TUJUAN
1.
Mengetahui
sejarah awal perdagangan di Indonesia pada masa kolonial.
2.
Mengetahui
kondisi awal perekonomian masyarakat Indonesia saat datangnya Belanda atau masa
kolonial.
3.
Mengetahui jaringan perdagangan di Indonesia pada masa
kolonial
BAB II
PEMBAHASAN
Secara geografis wilayah Nusantara
berada pada posisi silang di antara dua benua dan dua samudera. Wilayah
Nusantara diapit oleh Benua Asia dan Benua Australia, juga diapit oleh Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia. Kondisi geografis tersebut bernilai strategis dan
terbuka. Strategis bermakna letaknya baik dan menguntungkan, sedangkan terbuka
berarti Nusantara terbuka oleh jalur hubungan antarpulau dan antarnegara. Sejak
abad ke-7 kawasan Nusantara telah berhasil memainkan peran sebagai salah satu
pusat perdagangan dan pintu gerbang lalu lintas perdagangan internasional,
antara India-Cina di Asia atau di antara mata rantai hubungan Asia-Eropa. Di
Nusantara muncul beberapa pusat perdagangan penting setelah sebelumnya mampu
tampil sebagai pemasok barang komoditas bagi bangsa-bangsa asing, terutama
rempah-rempah. Aktivitas perdagangan dan pelayaran internasional di Nusantara
dapat berjalan dengan baik sebab negeri-negeri pemilik pusat perdagangan di
Nusantara dapat mengamankan wilayah perairannya sehingga memberi jaminan
keamanan kepada setiap bangsa. Selain itu, penduduk Nusantara termasuk bangsa
yang memiliki kepandaian dan keberanian mengarungi samudera luas. Semua itu menyebabkan
posisi Nusantara menjadi teramat penting dalam percaturan perdagangan dan
pelayaran antara Asia-Eropa.
2.1 Sejarah awal Jaringan Perdagangan di Indonesia
Sebelum kedatangan bangsa barat, Nusantara telah
berkembang menjadi wilayah perdagangan internasional. Pada saat itu terdapat
dua jalur perniagaan internasional yang digunakan oleh para pedagang, yaitu.
1.
Jalur perniagaan
melalui darat atau lebih dikenal dengan “Jalur Sutra” (Silk Road) yang dimulai
dari daratan Tiongkok (Cina) melalui Asia Tengah, Turkistan hingga ke Laut
Tengah. Jalur ini juga berhubungan dengan jalanjalan yang dipergunakan oleh
kafilah India. Jalur ini merupakan jalur paling tua yang menghubungkan antara
Cina dan Eropa.
2.
Jalur perniagaan
melalui laut yang dimulai dari Cina melalui Laut Cina kemudian Selat Malaka,
Calicut (India), lalu ke Teluk Persia melalui Syam (Syuria) sampai ke Laut
Tengah atau melalui Laut Merah sampai ke Mesir lalu menuju Laut Tengah.
Melalui jalur perniagaan laut komoditi
ekspor dari wilayah Nusantara menyebar di pasaran India dan kekaisaran Romawi
(Byzantium) yang terus menyebar ke wilayah Eropa. Komoditi ekspor tersebut
antara lain terdiri atas rempah-rempah, kayu wangi, kapur barus dan kemenyan.Sejak
masa kerajaan lama (baik pada masa kejayaan Hindu-Budha maupun Islam) pengaruh
raja-raja atau sultan-sultan dari masing-masing kerajaan dalam dunia perdagangan
cukup besar. Mereka bertindak tidak sekedar sebagai pengontrol keamanan atau
penarik pajak saja, namun sering kali juga bertindak sebagai pemilik modal.
Pada dasarnya dunia perdagangan di wilayah Nusantara pada waktu itu mempunyai
sifat politis dan kapitialistik. Ada dua kerajaan utama di Nusantara yang mempunyai
andil besar dalam meramaikan perniagaan Internasional pada kurun abad ke-7
hinga ke-15, yaitu Sriwijaya di Sumatera dan Majapahit di Jawa. Keduanya adalah
kerajaan Hindu-Budha. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan pantai
yang kekuatan ekonominya bertumpu pada perdagangan internasional. Sriwijaya
berhubungan dengan jalan raya perdagangan internasional dari Cina ke Eropa
melalui Selat Malaka.
Pada abad ke-7 hingga ke-13 kerajaan
tersebut tumbuh dan berkembang menjadi pusat perdagangan di wilayah Indonesia
Barat, terutama setelah berhasil menguasai dan mengamankan jalur perdagangan di
sekitar Selat Malaka. Sriwijaya mewajibkan setiap kapal dagang yang lewat Selat
Malaka untuk singgah ke pelabuhan Sriwijaya. Oleh karena itu, kerajaan tersebut
sering dikunjungi para pedagang dari Persia, Arab, India, dan Cina untuk
memperdagangkan barang-barang dari negerinya atau negeri-negeri yang
dilaluinya. Barang-barang tersebut antara lain berupa tekstil, kapur barus,
mutiara, kayu berharga, rempah-rempah, gading, kain katun dan sengkelat, perak,
emas, sutera, pecah belah serta gula.
Sebagaimana telah diuraikan, bahwa sebelum
kedatangan bangsa Eropa perdagangan rempah-rempah di Maluku didominasi
oleh pedagang-pedagang Cina, Arab, dan pedagang pribumi. Namun, sejak
kedatangan bangsa Eropa perdagangan rempah-rempah menjadi rebutan diantara para
pedagang Eropa.
Dimulai dengan kedatangan bangsa Portugis
pada tahun 1512. Kedatangan bangsa portugis ke Indonesia mempunyai tiga tujuan
sebagai berikut:
a.
Tujuan
ekonomi,yaitu mencari keuntungan yang besar dari hasil perdagangan
rempah-rempah. Membeli dengan harga murah di Maluku,dan menjualnya dengan harga
tinggi di Eropa.
b.
Tujuan
agama,yaitu menyebarkan agama Nasrani
c.
Tujuan
petualangan,yaitu mencari daerah jajahan.
Tujuan tersebut lebih dikenal dengan
gold,glory,gospel. Yaitu:
a.
Gold,yaitu
mencari emas dan mencari kekayaan \.
b.
Glory,yaitu
mencari keharuman nama,kejayaan,dan kekuasaan.
c.
Gospel,yaitu
tugas suci menyebarkan agama Kristen.
Bangsa Portugis karena ingin mencapai tujuannya segera melakukan
serangkaian kegiatan penjelajahan. Di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque,ia
bersama armadanya berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511.selanjutnya,pada
tahun 1521 portugis sudah berhasil menguasai Ternate,yaitu dengan mengadakan
perjanjian dengan kerajaan Ternate.
Portugis dan spanyol memang sama-sama ingin
menguasai dunia. Mereka sudah dua kali membuat kesepakatan,yang pertama tahun
1494 dengan Perjanjian Thordesillas,dan yang kedua tahun 1526 dengan perjanjian
Saragosa. Perjanjian Saragosa yang dipimpin oleh Paus,membagi dunia dalam dua
wilayah kekuasaan.·
Setelah mendapat tempat dan berhasil menguasai Malaka dan Maluku,
portugis berusaha mendapat tempat lagi di sumatera yang merupakan daerah
penghasil Lada terbesar.Namun usaha Portugis gagal,Karena kerajaan Aceh terlalu
kuat dan pengawasan yang sangat ketat terhadap semua wilayah kekuasaanya. Di
pulau jawa,Portugis diterima dengan baik hanya di Pasuruan dan Blambangan
saja,selebihnya di bawah pengaruh Demak yang tidak begitu senang terhadap
portugis.
Kemudian
oleh Spanyol pada Tahun yg sama.Tujuan kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia
sama dengan tujuan bangsa portugis, yaitu mencari kekayaan,menyebarkan agama
Nasrani,dan mencari daerah jajahan.Pada tanggal 8 November 1521,kapal dagang
Spanyol berlabuh di Maluku,setelah melalui Filipina,Kalimantan Utara,kemudian
langsung ke Tidore.Disini bangsa Spanyol diterima baik oleh rakyat Tidore.
Kemudian diikuti bangsa Inggris. Inggris
merupakan bangsa Eropa yang paling banyak memiliki daerah jajahan yaitu benua
Amerika bagian Utara, Australia, Afrika maupun Asia. Jajahan Inggris di Asia
terutama adalah Indiadan Semenanjung Malaya. Orang-orang Inggris seperti halnya
orang Belanda berada dalam tekanan untuk terlibat secara langsung dalam
perdagangan rempah-rempah. Pada Tahun 1591, Elizabeth I mendukung usaha pertama
Inggris untuk terlibat langsung dalam perdagangan. Sir James Lancaster dan
George Raymond siap mengadakan pelayaan pada tahun itu juga. Perjalanan mereka
ini mengalami bencana. Di atas kapal timbul banyak kematian akibat terjangkit
wabah penyakit. Lancester memang berhasil mencapai Aceh dan Penang, namun dalam
perjalanan pulang ke negerinya dia terdampar di kepulauan Hindia Barat dan baru
sampai di Inggris tahun 1594 atas kebaikan hati seorang perampok Perancis.
Akibatnya Inggris meragukan manfaat yang akan diperoleh dari usaha seperti itu.
Tetapi karena tersiar kabar mengenai keuntungan-keuntungan pertama yang
diperoleh Belanda, maka lenyaplah sudah semua keraguan itu.
Bangsa Inggris mendirikan
perusahaan dagang bernama EIC (East India Company) pada tahun 1600 yang bermarkas
di Calanta India. Pada tahun 1600, Elizabeth I memberi sebuah oktroi kepada
Maskapai Hindia Timur ( The East India Company), dan mulailah Inggris mendapat
kemajuan di Asia. Sir James Lancaster ditunjuk untuk melakukan pelayaran yang
pertama maskapai ini. Dia tiba di Aceh pada Bulan Juni 1602 dan terus menuju
Banten. Pimpinan armada kapal membawa surat dan hadiah dari raja untuk
Mangkubumi di Banten. Dengan demikian, pedagang Inggris diterima dengan senang
hati oleh Mangkubumi di Banten dan dapat berdagang dengan mudah, bahkan juga
diperbolehkan mendirikan kantor degang di pelabuhan Banten. Bandar lada yang
sangat kaya ini tetap menjadi pusat kegiatan orang-orang Inggris sampai tahun
1682. Lancester kemudian kembali ke Ingris dengan membawa muatan lada yang
sangat banyak.
Lalu diikui oleh Belanda pada tahun
1599. Perang antara Belanda melawan Spanyol selama 80 tahun (1568-1648) telah
mendorong Belanda untuk mencari daerah jajahan ke nusantara. Belanda datang
pertama kali ke Indonesia pada tahun 1596,di bawah pimpinan Cornelis de
Houtman,dan berhasil mendarat di Pelabuhan Banten. Pada tanggal 20 maret tahun
1602,Belanda mendirikan kongsi dagang yang beranama VOC (Vereenigde Oost
Indische Compagnie),dengan tujuan sebagai berikut:
a.
Menghilangkan persaingan
yang merugikan para pedagang Belanda
b.
Menyatukan
tenaga untuk menghadapi persaingan dengan bangsa Portugis dan pedagang-pedagang
lainnya di Indonesia
c.
Mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol
2.1 Jaringan Perdagangan pada Masa Kolonial
Tujuan
awal kedatangan bangsa
Belanda ke Indonesia adalah
untuk berdagang dan
mencari keuntungan dari berdagang
rempah-rempah. Sejak Lisabon
dikuasai oleh Spanyol, Belanda tidak dapat lagi membeli dan menyalurkan rempah-rempah
ke negerinya ataupun ke negara Eropa lainnya. Hal itu disebabkan Belanda
bermusuhan dengan Spanyol yang
telah berhasil menguasai
Portugis sehingga Belanda tidak
dapat lagi mengambil rempah-rempah di Lisabon. Oleh sebab itu, para pedagang
Belanda berusaha mencari sendiri daerah penghasil rempah-rempah ke timur.Penjelajahan Belanda
pertama dimulai pada tahun
1595 setelah empat
buah kapal Belanda
di bawah pimpinan Cornelis
de Houtman berangkat dari Amsterdam. Mereka sampai di
pelabuhan Banten pada tanggal 22
Juni 1596. Selanjutnya
pelayaran yang kedua dipimpin oleh Jacob van Neck, yang tiba di
pelabuhan Banten pada tahun 1598. Sikap bangsa Belanda tidak lagi kasar dan
sombong sehingga mereka diterima dengan baik oleh kerajaan Banten.
Kerajaan Banten sedang
berselisih dengan orang-orang Portugis. Di Banten mereka
mendapatkan lada. Perjalanan dilanjutkan kembali
menuju Tuban dan Maluku. Di tempat itu pun mereka diterima
dengan baik oleh raja dan masyarakat setempat. Keberhasilan mereka membawa
rempah-rempah dari kepulauan Indonesia
mendorong kapal-kapal dagang Belanda
lainnya datang ke
Indonesia.
Pada pertengahan pertama abad ke-16,
keadaan perdagangan Belanda masih tetap seperti keadaan abad-abad
sebelumnya.Pelayaran yang diselenggarakan masih berkisar antara Eropa Utara
dengan Eropa Selatan.Pelabuhan-pelabuhan di negeri Belanda masih berfungsi
sebagai tempat pemberhentian dan pemuatan barang-barabg ke kapal. Dalam
lapangan perdagangan internasional, kota Antwerpen menempati peran yang
penting.
Kapal – kapal dari berbagai bangsa datang ke
Antwerpen membawa barang-barang yang berasal dari Cadiz, Lisabon, Inggris, dan
juga dari daerah timur.Eksport terpenting Antwerpen adalah laken. Hamper semua
pedagang besar Eropa memiliki kantor dagang sebagai perwakilan di kota ini.
Ketika terjadi perselisihan antara Belanda dengan Spanyol, Antwerpen memihak kepada
Belanda.Pada akhir abad ke-16 pedagang-pedagang Belanda mulai mengadakan
pelayaran di Laut Tengah. Dalam tahun 1580 terjadi perubahan politik akibat dikalahkannya
Portugis atas Spanyol.Akibatnya pedagang Belanda mengalami kesusahan dalam
perdagangan.Para pedagang Belanda akhirnya merasa perlu untuk menemukan sendiri
jalan ke arah timur, ke daerah sumber barang-barang yang sebelumnya dapat
diperoleh di Lisabon. Kondisi-kondisi objektif yang dimiliki oleh para pedagang
Belanda sebagai dorongan untuk menemukan jalan ke timur (Hindia) adalah :
1.
Modal yang
mereka miliki sebagai keuntungan perdagangan laut timur sudah cukup untuk
mengadakan penjelajahan ke dunia Timur.
2.
Syarat-syarat
teknis sudah terpenuhi untuk melakukan penjelajahan samudra.
3.
Sejak tahun 1594
prdagang-pedagang Belanda dilarang melakukan kegiatan dagang di Lisabon melalui
dekrit yang dikeluarkan oleh raja Phillipus II dari Spanyol. Tujuan
dikeluarkannya dekrit tersebut adalah untuk mematika sumber perekonomian
Belanda, sehingga tidak mampu membiayai perangnya melawan Spanyol.
Portugis yang sudah terlebih dahulu datang
ke Asia menguasai Lautan Hindia dan Teluk Persia hingga Selat Malaka tidak
menghendaki bangsa Eropa lain mendekati wilayah kekuasaanya. Oleh karena itu,
pedagang-pedagang Belanda berlayar menjahui daerah-daerah yang membentang di
Lautan Hindia tersebut. Itulah sebabnya pedagang-pedagang Belanda yang
melakukan espedisi pertamanya ke perairan Indonesia, setelah dari ujung selatan
benua Afrika langsung menuju ke Jawa yang belum diduduki
Portugis.Pedagang-pedagang Belanda banyak menaruh kepercayaan kepada
keberhasilan ekspedisi dagang pertama yang mencapai wilayah Indonesia. Dari
masa penjelajahan itu banyak diperoleh informasi yang cukup lengkap mengenai
perdagangan tradisional yang ada di Indonesia dan Asia pada umumnya.Jika
melihat latar belakang kehadiran pedagang-pedagang Belanda ke Indonesia, maka
secara ekonimis kehadiran mereka ini semata-mata adalah untuk berdagang.Hal ini
berbeda bila dibanding dengan motif kehadiran Portugis dan Spanyol yang
setengah-tengah. Oleh karena semangat dagang
yang lebih besar yang dimiliki oleh orang-orang Belanda, maka mereka berusaha
membentuk organisasi dagang yang benar-benar rapi dalam rangka memperoleh
keuntungansecara ekonomis.Pada tahun 1602 terwujud dibentuknya Vereenigde Oost
Indische Compsgnie (VOC) yang terbentuk atas prakarsa dari Johan van
Oldenbarneveld. Keja sama pedagang-pedagang VOC ini dianggap penting karena
alasan-alasan berikut : 1. Secara bersama-sama diperlukan adanya suatu kekuatan
untuk menghadapi kekuasaan Spanyol dan Portugis. 2. Perjalanan yang jauh dan
penuh resiko dalam pelayaran dapat diperingan dengan kerjasama di antara
mereka. 3. Untuk dapat mempertahankan diri di Asia, maka mereka harus memegang
monopoli perdagangan.
Segera setelah VOC berdiri dibentuk,
pada tahun 1602 itu pula organisasi ini memperoleh hak octroi dari staten
general yang isinya adalah monopoli perdagangan di wilayah yang membentang
antara Tanjung Harapan (Afrika Selatan) hingga selat MagelhaensAmerika
Selatan). Semua hak yang dimiliki VOC itu secara ketatanegaraan sebenarnya
merupakan hak yang dimiliki oleh suatu Negara yang berdaulat.Untuk memperkuat
kedudukan VOC di Indonesia, pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa.
Hak-hak istimewa VOC tersebut antara lain :
a.
Hak monopoli
dagang
b.
Hak membuat dan
mencetak uang
c.
Hak membentuk
tentara
d.
Hak menyatakan
perang ataupun membuat perjanjian Tujuan diberikannya hak octroi itu
dimaksudkan: 1. Mencegah terjadinya persaingan diantara pedagang-pedagang
Belanda sendiri, 2. Mampu secara bersama-sama mengahadapi persaingan sesama pedagang
Eropa dan pedagang Asia, 3. Memberikan kekuasaan kepada para pedagang untuk
mengadakan perlawanan terhadap Spanyol dan Portugis.
Bagi para pendiri VOC (kebanyakan
pendirinya adalah bekas anggota-anggota compagnie van verre ). Kumpeni dagang
Belanda ini dimulai dengan modal 6,5 juta gulden yang terbagi atas saham-saham.
Untuk memperkuat kedudukan kumpeni di Indonesia, De Heren Seventien pada tahun
1609 memutuskan untuk memberikan pimpinan pusat kepada perusahanny yang adaa di
Indonesia. Untuk pertama kali Pieter both diangkatsebagai pimpinan tertinggi
kumpeni di Indonesia sebagai Gebernur Jenderal di Ambon.Dalam melaksanakan
tugasnya, gubernur jenderal dibantu oleh beberapa Dewan Hindu yang merupakan
penasehat-penasehat yang ahli dalam masalah-masalah penduduk bumiputera.Fungsi
seorang gubernur jenderal adalah sebagai kepala militer, kepala pemerintahan
sipil, dan kepala perdagangan.Dengan demikian Ambon berfungsi sebagai
pusatmiliter, pusat pemerintahan dan pusat dagang.Sementara itu dalam
perdagangan, posisi Portugis semakin terdesak akibat sifat perdagangannya yang
agresif. Namun saingan berat yang muncul adalah pedagang-pedagang Inggris.Pada
masa kepimpinan gubernur jenderal dipegang oleh J.P.Coen diputuskan untuk
melakukan perlawanan terhadap pedagang-pedagang dari Inggris. J.P.Coen
memidahkan pusat kegiatan dari Ambon ke Batavia.Pemindahan ini dimaksudkan
untuk mendapatkan pangkalan militer dan pangkalan dagang yang dekat dengan
pelayaran-pelayaran menuju Tanjung Harapan, India, Melayu dan Asia Timur.
Terjadilah persaingan
dagang antara pedagang Belanda dan pedagang Eropa lainnya
di Indonesia. Selanjutnya untuk menguasai
perdagangan dan memenangkan persaingan
dengan orang-orang Eropa, para
pedagang Belanda mendirikan
serikat dagang yang disebut
VOC pada tahun
1602. VOC singkatan dari Vereenigde
Oost Indische Compagnieatau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur. Kemudian, diangkatlah
seorang pimpinan berpangkat gubernur jenderal untuk memperlancar kegiatannya. Gubernur
jenderal pertama adalah Pieter Both.Beberapa hak istimewa disebut hak
octrooiyang diberikan Pemerintah Belanda kepada VOC, antara lain:
4.
hak monopoli
perdagangan;
5.
hak memiliki
tentara sendiri;
6.
hak menguasai dan
mengikat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di daerah yang dikuasai;
7.
hak untuk
mencetak dan mengeluarkan
uang sendiri.
8.
hak mengumumkan
perang dengan negara lain
9.
hak memungut
pajak;
10. hak mengadakan pemerintahan sendiri.
Usaha pertama VOC untuk menguasai kerajaankerajaan
di Indonesia adalah dengan menguasai salah satu
pelabuhan penting yang
akan dijadikan pusat kegiatan VOC. Pada tahun 1619, VOC
berhasil merebut kota Jayakarta,
dan mengubah namanya menjadi Batavia. Dari Batavia, VOC
dapat mengawasi daerah-daerah lainnya. Selain itu, untuk menguasai kerajaan-kerajaan lain,
VOC menjalankan politik devide et
impera (memecah belah) dan
menguasai antara kerajaan satu dengan kerajaan lainnya. VOC juga ikut
campur dalam urusan pemerintahan kerajaan di Indonesia.Untuk menguasai
perdagangan rempahrempah, VOC
memaksakan hak monopolinya.VOC juga
melaksanakan Pelayaran
Hongi, yaitu melakukan patroli
dengan perahu kora-kora
yang dilengkapi senjata untuk mengawasi pelayaran dan perdagangan di
Maluku. Para petani yang melanggar peraturan monopoli diberi hukuman
ekstirpasi, yaitu pemusnahan tanaman rempah-rempah. Akibatnya banyak kerajaan
di Indonesia mengalami kehancuran dan kehidupan rakyat menderita.Jika kita
perhatikan hak - hak istimewanya, VOC dengan mudah menguasai Indonesia. Dari
berbagai upaya yang telah dilakukan VOC tersebut, sebenarnya telah membuktikan bahwa Belanda melaksanakan sistem penjajahan, yaitu
imperialisme perdagangan. Dengan imperialisme perdagangan mereka mudah merampas dan menguasai perdagangan
secara paksaan dan monopoli.Setelah berkuasa selama kurang dari dua abad
(1602-1799), akhirnya VOC mengalami kehancuran. Hal tersebut disebabkan:
1.
banyak pejabat
VOC yang melakukan korupsi;
2.
daerah kekuasaan
VOC yang semakin
meluas sehingga memerlukan biaya
pengelolaan yang lebih tinggi, dan;
3.
VOC banyak mengeluarkan
biaya perang yang besar dalam menghadapi
perlawanan rakyat Indonesia.
Untuk
mengatasi kesulitan tersebut,
VOC berupaya lebih memeras
rakyat Indonesia dengan menerapkan beberapa peraturan baru,
seperti Verplichte Leveranties dan Contingenten. Verplichte Leveranties ialah
peraturan yang mewajibkan rakyat menjual hasil pertanian kepada VOC dengan
standar harga ditentukan oleh VOC yang
nilainya amat rendah. Adapun
Contingentenadalah penyerahan hasil pertanian dan perkebunan kepada VOC dari
daerahdaerah yang tanahnya berada dalam kekuasaan VOC secara langsung.
Dengan kedua peraturan
tersebut, mereka dengan mudah dapat memperoleh lada, beras, kapas, kayu
dan barang lainnya seperti gula, ternak dan ikan. Peraturan lainnya yang
diberlakukan VOC adalah aturan preanger
stelsel (sistem wajib tanam
kopi di daerah Priangan),
yang bertujuan mendapatkan kopi sebanyak-banyaknya dengan
harga semurah-murahnya. Namun upaya-upaya
tersebut tidak dapat memperbaiki kondisi ekonomi VOC. Sementara itu di negeri
Belanda pada tahun 1795 terjadi revolusi yang dikendalikan oleh Perancis yang menyebabkan terjadinya
perubahan pemerintahan. Dalam revolusi
tersebut, raja Belanda
berhasil digulingkan. Belanda berubah
menjadi republik dengan nama
Republik Bataafyang berada di bawah kekuasaan Perancis.Selanjutnya Pemerintah
Republik Bataaf membubarkan VOC pada tanggal 31 Desember 1799. Semua
tanah jajahan dan utang-utang VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda.
Pemerintah Republik Bataabelum sempat menata keadaan Indonesia karena pada
tahun 1806 terjadi lagi perubahan pemerintahan di Belanda,
yaitu dibubarkannya Republik
Bataaf. Belanda kembali menjadi kerajaan tetapi tetap di bawah kekuasaan
Perancis. Kaisar Napoleon yang menjadi Raja Perancis menunjuk adiknya, Louis
Napoleon, menjadi Raja Belanda. Dengan demikian secara tidak langsung, Indonesia
sebagai daerah jajahan Belanda beralih ketangan Perancis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Dengan
memiliki letak posisi silang, kawasan Nusantara menerima dampak positif dan
negative akibat timbulnya hubungan antarnegara yang melewati wilayah ini.
Dampak positif dari posisi silang, yakni Nusantara dapat berperan menjadi
jembatan lalu lintas perdagangan dan pelayaran internasional. Nusantara pun
bias menjadi tempat persinggahan sementara bagi kapal-kapal yang melewatinya.
Adapun dampak negatf dari posisi silang, yaitu mudah mendatangkan bahaya dan
ancaman dari luar terhadap Nusantara. Selain itu, mudah masuknya budaya luar
yang tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat Nusantara.
Kawasan Nusantara memiliki posisi
tersendiri dalam jaringan perdagangan antara Asia-Eropa. Posisi yang strategis
dalam lalu lintas perdagangan internasional itu telah menyebabkan kawasan
Nusantara menjadi incaran dan ajang perebutan bangsa-bangsa Barat, seperti
Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Khususnya pada masa Kolonial atau masa
penjajahan Belanda. Jaringan perdagangan yang telah lama ada sebelum masuknya
Belanda pun semakin berkembang atau semakin luas jaringan perdagangan tersebut
akibat telah munculnya berbagai teknologi dan tata cara perdagangan yang
menguntungkan pihak pedagang. Ini membuat nama Nusantara semakin dikenal di
seluruh penjuru dunia akibat komoditi dagangannya yang menjadi primadona di
dunia, khususnya bumi eropa
Berganti-gantinya bangsa Barat yang
bercokol di Nusantara bukannya membuat kesejahteraan dan ketenteraman, melainkan
rakyat malah menjadi korban penghisapan oleh kolonialis-imperialis dan sumber
daya alam terus mengalir ke dunia Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Reid,
Anthony. 1999. Dari Ekspansi hingga
Krisis: Jaringan Perdagangan Global Asia Tenggara 1450 – 1680. Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia.
Reid,
Anthony. 2011. Asia Tenggara dalam kurun
Niaga (Jilid I:Tanah di Bawah Angin). Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.
Kartodirjo,
Sartono. 1992. Pengantar Sejarah
Indonesia Baru: 1500-1900 (Dari Emporium Sampai Imperium) Jilid I. Jakarta,
Gramedia.
Apakah tidak dibuat kata pengantar??
BalasHapusApakah tidak dibuat kata pengantar??
BalasHapusBnyk bngt
BalasHapus