Senin, 08 Mei 2017

PENGANTAR SARINAH



Oleh : Sarinah wiwid anggraini

SIAPA SARINAH ?
 Kita mungkin sering mendengar nama ini. Nama yang sebenarnya tak beda dengan nama-nama lain yang ada di Indonesia maupun di daerah manapun, layaknya nama Dewi, Ayu, Rangga, Smith maupun Park, Sarinah juga memiliki kedudukan yang sama. Namun apa yang membedakannya?.. ya, nama tersebut selalu mampu membawa kita kepada tokoh revolusioner bangsa Indonesia, Soekarno. Hubungan yang sangat erat antara kedua manusia ini namapaknya bisa kita cermati dari buku Soekarno, Penyambung Lidah Rakyat. Tak kurang dari 8 kali, bung karno memunculkan nama beliau dalam tulisannya itu, ini juga masih belum tehitung di dalam buku "SARINAH", Kewadjiban Wanita Dalam Perdjoangan Republik Indonesia.
Sarinah merupakan wanita yang menjadi figur kunci dari seorang Bung Karno sebagaimana dikutip dalam buku Penyambung Lidah Rakyat, yakni :

"Sarinah adalah bagian dari rumah tangga kami. Tidak kawin. Bagi kami dia seorang anggota keluarga kami. Dia tidur dengan kami, tinggal dengan kami, memakan apa yang kami makan, akan tetapi ia tidak mendapat gaji sepeserpun. Dialah yang mengajarku untuk mengenal cintakasih. Aku tidak menyinggung pengertian jasmaniahnya bila aku menyebut itu. Sarinah mengajarku untuk mencintai rakyat. Massa rakyat, rakyat jelata. Selagi ia memasak di gubuk kecil dekat rumah, aku duduk disampingnya dan kemudian ia berpidato, "Karno, yang terutama engkau harus mencintai ibumu. Akan tetapi kemudian engkau harus mencintai pula rakjat jelata. Engkau harus mencintai manusia umumnya."

Sarinah adalah nama yang biasa. Akan tetapi Sarinah yang ini bukanlah wanita yang biasa. Ia adalah satu kekuasaan yang paling besar dalam hidupku. Di masa mudaku aku tidur dengan dia. Maksudku bukan sebagai suamiisteri. Kami berdua tidur di tempat tidur yang kecil. Ketika aku sudah mulai besar, Sarinah  sudah tidak ada lagi".

 Dalam kutipan tulisan yang diambil dari buku penyambung lidah rakyat diatas, kita dapat menangkap bahwa sosok sarinah merupakan sosok yang sangat penting bagi Soekarno. Ajaran yang disampaikan oleh Sarinah mengenai Cinta kasih yang merupakan nilai-nilai dari Humanisme selalu melekat kedalam pemikiran Soekarno. Hal ini dibuktikan Bung Karno, ketika beliau melakukan Perjalanan ke Bandung Selatan yang berakibat pertemuan dengan petani Marhaen yang menginspirasi lahirnya Marhaenisme yang merupakan  wujud kepedulian Bung Karno terhadap rakyat jelata sesuai dengan pesan mbok Sarinah, menjadi suatu bukti bahwa nilai-nilai yang selalu ditanamkan Sarinah ketika Soekarno kecil selalu menemaninya memasak, teraplikasikan oleh Soekarno Dewasa.
Di dalam buku Sarinah, yang ditulis oleh bung Karno ia berkata “ Saya namakan kitab ini Sarinah sebagai tanda terima kasih saya kepada pengasuh saya ketika saya masih kanak-kanak. Pengasuh saya itu bernama Sarinah. Ia “mbok” saya.. Dari dia, saya banyak mendapat pelajaran mencintai “orang kecil”. Dia sendiri pun “orang kecil”, tetapi budinya besar.
Pengaruh Sarinah dalam kehidupan Soekarno selalu menjadi latar belakang dari keberhasilan-keberhasilan beliau dalam memberikan nilai-nilai yang terbaik bagi Negara ini.
Nasionalisme Soekarno contohnya, merupakan Nasionalisme yang paling populer dan kemudian diresmikan pada masa awal kemerdekaan. Nasionalisme Soekarno ini mengambil platform Marhaenisme dan Sarinahisme sebagai common denominator untuk menyatukan seluruh elemen bangsa melawan kolonialisme. Marhaen adalah seorang petani dan Sarinah adalah pembantu rumah tangga. Marhaenisme adalah salah satu konsepsi subatern yang berbeda dengan konsep proletar yang hanya ada dalam masyarakat kapitalisme lanjut di negara Barat. Kalau proletar adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai modal selain tenaganya sehingga dia terpaksa menjualnya pada pemilik modal, maka Marhaen, adalah seorang yang mempunyai modal, seperti tanah dan hewan peliharaan, tetapi mereka tetap menjadi miskin.

MENGAPA SARINAH?
            Suatu ketika Bung Karno bersama temannya dan sitri temannya bersilahturahmi ke rumah temannya yang memiliki sebuah toko. Saat sampai mereka dipersilahkan duduk dengan budi yang amat baik. Lalu bung karno bertanya “bagaimana kesehatan?,”bagaimana perdangangan?. Lalu istri teman bung karno ikut menambahi bagaimana keadaan nyonya rumah? . ia ingin berkenalan dengan istrinya tuan rumah.
            Sang tuan rumah sedikit malu-malu menjawab pertanyaan, telinganya kemerah-merah lalu ia menjawab : O,terima kasih ia dalam keasaan baik-baik saja, tetapi sayang seribu sayang ia kebetulaan tidak ada di rumah,-ia menengok bibinya yang sedang sakit-”. (dikutip dari Buku Sarinah).

Tetapi tak lama kemudian bung karno melihat kain tabir / gorden yang tergantung dipintu uyang memisah bagian toko dengan  rumah, ia melihat Sepasang mata yang sedang mengintai dan terlihat kakinya dengan sarung seorang perepmuan. Bung karno menyadari bahwa yang dilihatnya ada seorang perempuan-istri dari tuan rumah.
            Kemerdekaan? Apakah semua Sarinah-sarinah mendapat kemerdekaan ? kemerdekaan seperti apa? Feminismekah? Atau kemerdekaan ala Kartini ?
            Seorang teman bung Karno, guru di Bengkulu, istrinya mengeluh kepada bung  karno bahwa ia merasa dikekang. Ia tidak diizinkan keluar rumah, justru karena ia amat cinta dan menjunjung tinggi sang istri. “Percayalah Bung, saya tidak ada maksud mengurangi kebahagiaannya: saya hargai ia sebagai sebutir mutiara”. Lalu beginikah sebuah kemerdekaan seorang Sarinah ? jawabnya bukan.
           
GENDER DAN SEX.

Terdapat kerancuan dalam pemaknaan istilah gender dan Seks yang tidak banyak diketahui orang. Beberapa kalangan menganggap seks maupun Gender merupakan term yang memiliki konotasi yang sama. Hal ini merupakan suatu kesalahan dimana dalam implementasinya pemaknaan kedua istilah ini cukup memiliki perbedaan yang penting untuk dibedakan.
Menurut Mansoer Fakih dalam bukunya "Analisis Gender", beliau membedakan pemaknaan istilah Gender dan Seks, dimana pengertian kedua istilah tesebut yakni :
    Gender adalah suatu sifat yang melekat pada laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara social maupun cultural. Anggapan bahwa permpuan itu lemah lembut, cantik , emosional atau keibuan. Sedangkan laki-laki lebih kepada kuat, rasional, perkasa. Sifat –sifat tersebut memiliki kemungkinan untuk dipertukarkan.
    Sex adalah pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin menusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Alat-alat kelamin tersebut tidak bisa dipertukarkan antar beda jenis, hal inilah yang kemudian sering disebut sebagi ketentuan Tuhan atau Kodrat.
                Dari pengertian diatas, maka sesungguhnya tidak ada masalah yang serius yang mampu menyebabkan ketidakadilan terhadap jenis kelamin tertentu. Namun dalam realitas yang ada berbeda. Bagi jenis kelamin tertentu, konstruksi social yang terbentuk (bahkan sebelum dia dilahirkan), menyebabkan terjadinya perbedaan gender yang kemudian memunculkan ketidak adilan.
“persamaan hak antara perempuan dan laki-laki namun tidak melupakan kodratnya”
Sejak jaman Kerajaan (feodal) perempuan maupun basis yang tertindas ini dibuktikan dengan adanya pembagian kerja.
Pada masa manusia komunal (kelompok), masa manusia masih hidup berpindah-pindah (nomaden).  Ktika manusia berkelompok, dalam mencari kebutuhan hidup maka dibentuklah “pembagian kerja”. Pembagian kerja inilah yang menjadi penghalang atau batas antara laki-laki dan perempuan. Di zaman ini, laki-laki kan berburu binatang, jarang ada perempuan yang ikut berburu, mereka disuruh untuk menunggu di gua sambil mencari tumbuh-tumbuhan, kayu bakar untuk memasak. Jika telah habis makanan dan sumber ari ditempat itu mereka pun pergi berpindah ketempat yang lain. Hubungan suami istri juga belum ada. Mereka yang ingin melakukan hubungan seksual akan melakukannya dengan yang mereka suka. Lantas laki-laki tidak ada terkena dampak dengan hubungan itu. Sang perempuanlah yang akhirnya harus mengandung dan melahirkan. Perempuan menjadi makhluk yang ditaklukkan. Ia diperintah seenaknya saja oleh laki-laki. Kalau kata August Babel, perempuan adalah budak, sebelum ada budak.
Lalu pada masa berikutnya, masa dimulainya bercocok tanam, perempuan mulai menjadi seoarang produsen yang berharga. Dimana dimulai jasanya untuk pertama kalinya melakukan pertanian, ia berinisiatif untuk bercocok tanam dengan menanam benih tumbuhan. perempuan merupakan seorang petani pertama. Lalu krtika perempuan tersebut harus merawat anaknya dan mendapat tempat lindungan maka ia membangun rumah, ia membangun tempat tinggal. Ialah yang pertama kali membuat sebuah peradaban yang maju. Perempuan lah yang memberikan jasanya.
Namun, sistem peribuan diberlakukan disini, dikarenakan wanita yang hamil tidak tahu siapa bapaknya, namun ia tahu siapa ibunya karena dia yang melahirkan. Tetapi sistem ini tidaklah adil dimana perempuan akan membawa laki-laki ke rumahnya dan bukan perempuan yang ikut
Selanjutnya adalah masa dimana laki-laki berternak, berternak tidak memakan banya waktu, iapun ikut melakukan pertanian, membangun rumah, mencari tanahnya. Lalu muncullah patriarchat untuk mewarisi hartanya. Perempuan kembali terbelakang, tidak lagi menjadi produsen tertinggi. Perempuan selanjutnya berlomba agar mendapat laki-laki yang mapan, dengan menggunakan kecantikan, solek dll.
Lalu bagiamana zaman Matriarchat (peribuan), kedudukan perempuan lebih tinggi dari zaman sekarang, laki-laki tertindas. Patriarchat sekarang ini kaum istri menjadi kaum yang tertindas. Harus ada perimbagaan hak dan perimbangan perlakuan antara kaum laki-laki dan perempuan yang sama berat dan adilnya.
Lalu apa tugas Sarinah ?
Sebagai seoarng sarinah, seorang yang berpendidikan harus melakukan sesuatu tanpa adanya pendapat bahwa ia lebih lemah daripada seorang laki-laki, tidak merasa kecil, tidak merasa tertindas. Bahwa ia harus tahu bahwa kesetaraan itu dapat diraih.
Di akhir buku Sarinah, Soekarno menuliskan :
Wanita Indonesia! kewajibanmu telah terang, sekarang ikutlah untuk menyelamatkan republik, lalu ikutlah menyusun Negara Nasioanl. Jangan ketinggalan di dalam Revolusi Nasional ini dan jangan ketinggalan dlam menyusun masyarakat keadilan sosial dan kesejahteraan sosial. Didalam masyarakat keadilan sosial dan kesejahteraan sosial itulah engkat nanti menjadi wanita yang bahagia, wanita yang Merdeka!


*PENULIS MERUPAKAN ANGGOTA Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) .
*TULISAN INI DIBUAT SEBAGAI REFERENSI BUNG/SARINAH YANG BELUM MEMAHAMI ATAU MENGENAL SARINAH.

ETNIS SASAK



ETNIS SASAK (NUSA TENGGARA BARAT)
Etnis Sasak adalah Etnis bangsa yang mendiami pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Sebagian besar Etnis Sasak beragama Islam, uniknya pada sebagian kecil masyarakat Etnis Sasak, terdapat praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya yakni Islam Wetu Telu, namun hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktik ibadah seperti itu. Ada pula sedikit warga Etnis Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama "Sasak Boda"
Untuk dapat menggali sejarah Etnis Sasak dapat dilihat dari beberapa sumber tertulis diantaranya dari babad Lombok dan babad suwung. Menurut dua sumber ini sudah ada kerajaan yang lebih tua dibandingkan dengan kerajaan Sasak. Menurut babad Lombok sudah berdiri terlebih dahulu kerajaan Kerajaan Laeq (dalam bahasa Sasak Laeq berarti waktu lampau), namun Babad Suwung, menyatakan jika kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera dan kemudian kerajaan ini redup. Kerajaan Sasak sendiri berdiri pada abadke-9 dan ke -11, namun kerajaan sasak mampu dikalahkan oleh salah satu kerajaan dari Bali.
Sejarah Lombok tidak lepas dari silih bergantinya penguasaan dan peperangan yang terjadi di dalamnya baik konflik internal, yaitu peperangan antar kerjaan di lombok maupun ekternal yaitu penguasaan dari kerajaan dari luar pulau Lombok. Perkembangan era Hindu, Budha, memunculkan beberapa kerajaan seperti selaparang Hindu, Bayan. Kereajaan-kerajaan tersebut dalam perjalannya di tundukan oleh penguasaan kerajaan Majapahit dari ekspedisi Gajah Mada pada abad XIII – XIV dan penguasaan kerajaan    Gel – Gel dari Bali pada abad VI.   Antara Jawa, Bali dan Lombok mempunyai beberapa kesamaan budaya seperti dalam bahasa dan tulisan jika di telusuri asal – usul mereka banyak berakar dari Hindu Jawa hal itu tidak lepas dari pengaruh penguasaan kerajaan Majapahit yang kemungkinan mengirimkan anggota keluarganya untuk memerintah atau membangun kerajaan di Lombok.
Etnis Sasak merupakan etnis mayoritas penghuni pulau Lombok, Etnis sasak merupakan etnis utama meliputi hampir 95% penduduk seluruhnya. Bukti lain juga menyatakan bahwa berdasarkan prasasti tong – tong yang ditemukan di Pujungan, Bali, Etnis sasak sudah menghuni pulau Lombok sejak abad IX sampai XI masehi, Kata sasak pada prasasti tersebut mengacu pada tempat Etnis bangsa atau penduduk seperti kebiasaan orang Bali sampai saat ini sering menyebut pulau Lombok dengan gumi sasak yang berarti tanah, bumi atau pulau tempat bermukimnya orang sasak.
Pengaruh Bali memang sangat kental dalam kebudayaan Lombok hal tersebut tidak lepas dari ekspansi yang dilakukan kerajaan Bali sekitar tahun 1740 di bagian barat pulau Lombok dalam waktu yang cukup lama. Sehingga banyak terjadi akulturasi antara budaya lokal dengan kebudayaan kaum pendatang hal tersebut dapat dilihat dari terjelmanya genre – genre campuran dalam kesenian. Banyak genre seni pertunjukan tradisional berasal atau diambil dari tradisi seni pertunjukan dari kedua etnik. Sasak dan Bali saling mengambil dan meminjam dan terciptalah genre kesenian baru yang menarik dan saling melengkapi.
Kebudayaan sasak silih berganti mengalami peralihan kekuasaan hingga ke era Islam yang melahirkan kerajaan Islam Selaparang dan Pejanggik. Islam masuk ke Lombok sepanjang abad XVI ada beberapa versi masuknya Islam ke Lombok yang pertama berasal dari Jawa masuk lewat Lombok timur. Yang kedua pengIslaman berasal dari Makassar dan Sumbawa ketika ajaran tersebut diterima oleh kaum bangsawan ajaran tersebut dengan cepat menyebar ke kerajaan – kerajaan di Lombok timur dan Lombok tengah.
Kata Sasak berasal dari kata sak sak, artinya satu satu. Kata sak juga dipakai oleh sebagian Etnis Dayak di pulau Kalimantan untuk mengatakan satu. Orang Sasak terkenal pintar membuat kain dengan cara menenun, dahulu setiap perempuan akan dikatakan dewasa dan siap berumah tangga jika sudah pandai menenun. Menenun dalam bahasa orang Sasak adalah Sèsèk. Kata sèsèk berasal dari kata sesak,sesek atau saksak. Sèsèk dilakukan dengan cara memasukkan benang satu persatu(sak sak), kemudian benang disesakkan atau dirapatkan hingga sesak dan padat untuk menjadi bentuk kain dengan cara memukul mukulkan alat tenun. Uniknya suara yang terdengar ketika memukul mukul alat tenun itupun terdengar seperti suara sak sak dan hanya dilakukan dua kali saja. Itulah asal kata sasak yang kemudian diambil sebagai nama Etnis dipulau Lombok. Orang Etnis Sasak yang mula mula mendiami pulau Lombok menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa sehari hari. Bahasa Sasak sangat dekat dengan bahasa Etnis Samawa, Bima dan bahkan Sulawesi, terutama Sulawesi Tenggara yang berbahasa Tolaki.
Asal nama Sasak kemungkinan berasal dari kata sak-sak yang artinya sampan. Dalam Kitab Negara Kertagama kata Sasak disebut menjadi satu dengan Pulau Lombok. Yakni Lombok Sasak Mirah Adhi. Dalam tradisi lisan warga setempat kata sasak dipercaya berasal dari kata "sa'-saq" yang artinya yang satu. Kemudian Lombok berasal dari kata Lombok yang artinya lurus. Maka jika digabung kata Sa' Saq Lombok artinya sesuatu yang lurus. banyak juga yang menerjemahkannya sebagai jalan yang lurus.
Lombo Mirah Sasak Adi adalah salah satu kutipan dari kakawin Nagarakretagama ( Desawarnana ), sebuah kitab yang memuat tentang kekuasaan dan kepemerintahaan kerajaan Majapahit, gubanan Mpu Prapanca. kata "lombok" dalam bahasa kawi berarti lurus atau jujur, "Mirah" berarti permata, "sasak" berarti kenyataan dan "adi" artinya yang baik atau yang utama. Maka Lombok Mirah Sasak Adi berarti kejujuran adalah permata kenyataan yang baik.
Adat istiadat Etnis sasak dapat disaksikan pada saat resepsi perkawinan, di mana perempuan apabila mereka mau dinikahkan oleh seorang lelaki maka yang perempuan harus dilarikan dulu kerumah keluarganya dari pihak laki laki, ini yang dikenal dengan sebutan merarik atau pelarian.
Caranya cukup sederhana, gadis pujaan itu tidak perlu memberitahukan kepada kedua orangtuanya. Bila ingin menikah, gadis itu dibawa. Namun jangan lupa aturan, mencuri gadis dan melarikannya biasanya dilakukan dengan membawa beberapa orang kerabat atau teman. Selain sebagai saksi kerabat yang dibawa untuk mencuri gadis itu sekalian sebagai pengiring dalam prosesi itu. Dan gadis itu tidak boleh dibawa langsung ke rumah lelaki, harus dititipkan ke kerabat laki-laki. Tentu menikahi gadis dengan meminta izin kepada orang tuanya (redaq) lebih terhormat daripada mencuri gadis tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, namun proses seperti ini sudah sangat jarang ditemukan karena kebiasaan orang sasak lebih dominan mencurinya supaya tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak diinginkan seperti tidak disetujui orang tua gadis atau keterbatasan kemampuan dalam hal materi karena proses "redaq" biasanya menghabiskan biaya yang lebih besar daripada melarikan gadis (merarik) tanpa izin.
Dalam proses pencurian gadis, setelah sehari menginap pihak kerabat laki-laki mengirim utusan ke pihak keluarga perempuan sebagai pemberitahuan bahwa anak gadisnya dicuri dan kini berada di satu tempat tetapi tempat menyembunyikan gadis itu dirahasiakan, tidak boleh diketahui keluarga perempuan. 'Nyelabar', istilah bahasa setempat untuk pemberitahuan itu, dan itu dilakukan oleh kerabat pihak lelaki tetapi orangtua pihak lelaki tidak diperbolehkan ikut.
Rombongan 'nyelabar' terdiri lebih dari 5 orang dan wajib mengenakan berpakaian adat. Rombongan tidak boleh langsung datang kekeluarga perempuan. Rombongan terlebih dahulu meminta izin pada Kliang atau tetua adat setempat, sekadar rasa penghormatan kepada kliang, datang pun ada aturan rombongan tidak diperkenankan masuk ke rumah pihak gadis. Mereka duduk bersila dihalaman depan, satu utusan dari rombongan itu yang nantinya sebagai juru bicara menyampaikan pemberitahuan.
Etnis sasak menggunakan bahasa Asli yaitu bahasa sasak. Bahasa ini juga memiliki tungkatan seperti halnya bahasa Jawa dan bahasa Bali. Bahasa ini terdiri dari tiga tingkatan yaitu : Halus dalem, Halus biasa dan Halus kasar ( Bahasa Pasar). Bahasa halus digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau orang yang dihormati
Dalam kehidupan masyarakat sasak, rumah mempunyai fungsi penting, oleh karena itu perlu penghitungan yang cermat tentang waktu, hari dan tanggal untuk pembangunan,selain itu untuk merencanakan suatu upacara, pesta, atau mulai turun kesawah, mereka selalu memperhatikan waktu. Mereka percaya bilamana melakukan sesuatu pada hari baik maka akan memberikan hasil yang baik dan keberuntungan yang banyak, sebaliknya jika melakukan sesuatu pada hari yang jelek kemungkinan besar akan gagal atau mendapatkan hambatan bahkan bisa membawa musibah (Titto Adonis, 1989:100).
Penanggalan atau pengetahuan tentang waktu ini disebut dengan istilah Bintang Rowot. Yaitu penanggalan berdasankan Bntang Rowot yaitu gugusan bintang yang terletak disebah kiri atas orang yang memandangnya. Bintang rowot ini merupakan konsep penghitungan perjalanan bulan yang didasarkan pada pengamatan langsung digabungkan dengan konsep kalender Jawa dan Arab. Konsep ini diduga kuat merupakan hasil akulturasi kebudayaan antara kepercayaan Etnis Sasak asli dan kebudayaan Jawa dan Arab.
Pengetahuan tentang konsep bintang rowot sendiri merupakan ajaran turun temurun dari nenek moyang yang hanya dikuasai oleh pemimpin-pemimpin adat. Petunjuk waktu ini digunakan untuk menunjukan waktu yang baik untuk menanam dan memanen bagi para petani. Para petani biasanya mendatangi pemimpin adat untuk mengetahui penghitungan waktu yang baik bagi mereka dalam bercocok tanam melalui petunjuk bintang rowot.
Orang Sasak menamai bulan berdasarkan nama bulan Arab yang penghitungannya berdasaran pada terbitnya bintang rowot. Bintang rowot biasanya muncul  pada tanggal 5, 15 atau 25. Maka orang sasak mengenal bulan satu itu sesuai dengan kapan bintang rowot muncul. Ciri khas kemunculan bintang rowot adalah tidak pernah muncul bersamaan dengan bintang pari atau dalam istilah orang sasak kedua gugusan bintang tersebut tidak pernah bertemu.Dalam penghitungan bintang rowot sendiri terbilang cukup unik, jumlah hari dalam setahun adalah 360 hari atau 30 hari dalam sebulan.
Untuk tahun diberikan perhitungan dalam satu windu atau delapan tahun dalam sewindu setiap tahun diberikan nama tertentu dengan nilainya atau nektu. Sistem penganggalan ini mengadopsi budaya dari Jawa. Titto Andonis dalam bukunya menyimpulkan bahwa ras uku sasak lebih condong menekankan pentingnya masa lalu disbanding masa kini maupun depan. Masih sedikit sekali mereka menyadari waktu yang akan datang berupa perencanaan hidup untuk merubah hidup mereka. Pendapat ini didasari dengan adanya sekolah dasar yang kurang menarik perhatian. Sebaliknya rasa bangga terhadap masa lalunya dengan membanggakan kehidupan para leluhurnya.
     Rumah Adat Etnis Sasak
Rumah Etnis sasak masih memanfaatkan alam sebagi bahan utamanya. Atap rumah terbuat dari jerami sedangkan dindingnya atau gedek terbuat dari bamboo, namun dalam perkembangan selanjutnya ada yang dibuat setengah permanen. Lantainya terbuat dari tanah liat dan kotoran kerbau (Titto Adonis, 1989:36). Kotoran kerbau inilah yang membuat tanah menjadi keras. Untuk mengeraskan lantai juga bisa   Rumah adat Etnis Sasak hanya memiliki satu pintu berukuran sempit dan rendah, dan tidak memiliki jendela.
Dalam membangun rumah Etnis Sasak masih mempertahankan konsep penanggalan hari baik. Dan Etnis Sasak meyakini bahwa waktu yang baik untuk memulai membangun rumah adalah pada bulan ketiga dan bulan kedua belas penanggalan Sasak, yaitu bulan Rabiul Awal dan bulan Zulhijjah pada kalender Islam
Bangunan rumah dalam komplek perumahan Sasak terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah: Bale Tani Bale Jajar, Berugaq/Sekepat, Sekenam, Bale Bonter, Bale Beleq Bencingah, dan Bale Tajuk. Selain itu juga pada bangunan rumah adat Etnis sasak dilegkapi bangunan pendukung seperti seperti: samba (tempat menyimpan hasil pertanian), alang( Seperti halnya lumbung yang beratapkan alang-alang dan bangunan ini diletakan di bagian belakang rumah), dan lombung (tempat untuk menyimpan segala kebutuhan. Lumbung tidak sama dengan sambi dan alang, karena lumbung biasanya diletakkan di dalam rumah/kamar atau di tempat khusus diluar bangunan rumah. Lumbung berbentuk bulat, dibuat dari gulungan bedek kulitan dengan diameter 1,5 meter untuk lumbung yang ditempatkan di dalam rumah dan berdiameter 3 meter jika diletakkan di luar rumah.Bahan untuk membuat lumbung adalah bambu, bedek, dan papan kayu sebagai lantai. Di bawah papan lantainya dibuatkan pondasi dari tanah dan batu pada empat sudutnya. Atapnya disangga dengan tiang kayu atau bambu berbentuk seperti atap rumah tinggal.

Etnis sasak masih menggunakan sistem pelapisan sosial yang didasarkan pada keturunan yang berasal dari pihak laki-laki ( Patrilineal). Pelapisan sosial di Etnis Sasak sendiri dikenal dengan naman wangsa. Pelapisan sosial dibagi dalam 3 bagian besar yaitu :
a.         Perwangsa raden , yang merupakan tingkatan paling tinggi. Ebutan untuk pria di kelas ini adalah raden, sedangkan untuk wanita adalahdenda
b.        Triwangsa. Memakai gelar Lalu untuk pria danBaiq untuk wanitanya.
c.         Jajar karang. Panggialan untuk laki-lakinya adalah log. Dan untuk wanita le.
Dalam pelapisan sosial ini setiap lapisan memiliki perbedaan hak. Para bangsawan memiliki hak-hak khusus yang tidak dimiliki oleh golongan yang ada dibawahnya yaitu hak untuk tidak melakukan gotong royong. Hak-hak seperti inilah yang kemudian diteruskan kaum colonial dengan maksud agar lebih mudah memeras masyarakat. Perbedaan dalam kelas masyarakat tidak membawa kewajiban-kewajiban secara khusus karena statusnya. Kebanyakan kelas bangsawan adalah pemegang kekuasaan baik kepala desa, kepala distrik yang berkewajiban meneruskan perintah dari atasan.  Dalam bidang peranan di masyarakat perbedaan pelapisan tidak menunjukan peranan yang lebih besar satu dengan yang lainya. Semua anggota lapisan masyarakat harus menjunjung tingga agama dan adat.

DESIGN GRAFIS DALAM PEMBUATAN STIKER DAN BULETIN



STIKER DAN BULETIN SEJARAH

Design / desain merupakan hal terpenting dalam membuat suatu produk yang menggunakan penulisan yang terbit dalam bentuk percetakan. Desain sendiri merupakan proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan sesuatu, dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desain adalah rancangan di dalam produk sebagai nilai jual, daya tarik, iklan untuk menarik konsumen dengan melihat pasar penjualan. Stiker dan Buletin Sejarah merupakan produk yang menggunakan desain dalam penjualannya. Stiker yang akan diproduksi merupakan stiker yang berisi kata-kata perjuangan , kata-kata pendidikan yang ditujukan kepada konsumen dengan menonjolkan desain, tampilan yang memiliki ciri khas ataupun daya tarik yang berbeda dengan stiker biasanya. Sedangkan untuk buletin sejarah yang berisi ulasan-ulasan yang merupakan permasalahan sosial, budaya, politik maupun agama. Buletin sejarah juga membutuhkan desain yang unik, yang dapat diminati oleh masyaratakat dan yang sedang berlaku dipasaran / sesuai dengan permintaan pasar.
Didalam pembuatan stiker dan buletin dibutuhkan Desain grafis atau Graphic Design. Kata grafis menurut etimologi adalah berasal dari kata graphic (bahasaInggris) yang berasal dari bahasa Latin graphē (yang diadopsi kata Yunanigraphos), yang berarti menulis, menggores atau menggambar diatas batu. Desain grafis juga bias diartikan suatu konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, guna dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk. Dalam desain grafis masalahny amencakup berbagai bidang seperti teknik perencanaan gambar, bentuk, simbol, huruf, fotografidan proses cetak disertai pula dengan pengetahuan tentang bahan dan biaya. Desain grafis biasanya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur tetapi sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Tujuan desain grafis selain menciptakan desain atau perencanaan fungsional estetis, namun juga yang informatif dan komunikatif dengan masyarakat yang dilengkapi pula dengan pemahaman mengenai psikologi massa dan teori-teori pemasaran, sehingga karya-karya desain grafis ini bisa merupakan alat promosi yang ampuh. Dari sinilah Desain grafis juga seperti jenis desain lainnya merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplinilmu yang digunakan (desain).

Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori:
a)      Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
b)      Web Desain: desain untuk halaman web.
c)      Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.
d)     Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) :merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.
e)      Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.

Oleh karena desain grafis dibagi menjadi beberapa kategori maka sarana untuk mengolah pun berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya. Ada beberapa macam Produk/Aplikasi desain grafis :
1.      Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout).
2.      Aplikasi PengolahVektor/Garis.
3.      Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar.
4.      Aplikasi Pengolah Film/Video.
5.      Aplikasi Pengolah Multimedia.

Beberapa software desain grafis yang sering digunakan antara lain:
Adobe Photoshop Software ini merupakan software pengolah gambar yang paling lengkap dan canggih. Kemampuan software ini dalam memperbaiki gambar dan foto sudah tak diragukan lagi. Software ini menjadi salah satu software yang wajib dimiliki dan dikuasai oleh seorang desain grafis. Memang tidak mudah mempelajari dan menggunakan software ini, tetapi di internet terdapat berbagai tutorial yang bisa Anda gunakan. Terdapat tutorial untuk pemula sampai tutorial untuk tingkat mahir.
Coreldraw Software ini banyak digunakan oleh para desain grafis untuk berbagai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang bisa dipenuhi oleh software ini adalah kebutuhan didalam bidang promosi. Software ini cocok untuk membuat desain brosur, poster, spanduk, dan desain lainnya. Hasilnya merupakan file dengan ekstensicdr yang bisa juga eksportke format lain, seperti format gambar.  
Adobe Freehand Software desain ini sebenarnya dulu dimiliki oleh perusahaan Macromedia. Namun sejak tahun 2005, Macromedia dibeli oleh Adobe termasuk Freehand di dalamnya. Sejak itulah Freehand menjadi Adobe Freehand.
Ada banyak software desain grafis yang bisa dipakai. Sebenarnya macam-macam software itu mempunyai prinsip kerja yang sama. Semua tergantung dari kebiasaan pengguna software tersebut.
Dalam dunia desain, hal yang harus diperhatikan adalah ide dan kreatifitas yang tinggi agar dapat bersaing dipasaran.  Pembuatan desain juga harus memperhatikan warna, warna mempengaruhi hasil design. Seperti contoh dalam design rumah makan seperti KFC, McD, AW dll yang memilih warna merah, kuning atapun oren. Warna tersebut jika memiliki arti bahwa yang melihatnya akan merasa lapar dan membeli produk mereka. Hal ini juga berlaku dalam pembuatan stiker dan buletin sejarah. Stiker diharapkan memiliki kontras warna yang baik dan warna yang dapat menarik perhatian konsumen. Buletin juga seperti itu, perpaduan warna kan membuat konsumen untuk tertarik membeli dn membacanya, dan juga tidak dibuang begitu saja dikarenakan memiliki desain yang disukai dan diminati mata konsumen.
Menurut narasumber Fadli Nst yang juga merupakan seorang desain grafis, untuk membuat suatu desain harus memikirkan hal yang menarik konsumen dan sesuai dengan apa produknya. Jika ingin membuat produk stiker, maka yang harus diperhatikan adalah desain yang akan mudah dilihat oleh konsumen dan menarik. Warna dan juga bentuk stiker juga akan mempengaruhi. Ia juga mengatakan selain kata-kata yang menjadi “Icon” utama dalam pemasarannya, alangkah baiknya juga memperhatikan bentuk stiker atau menambahkan gambar “tokoh” di dalam stiker tersebut.
Mendesain sebuah Buletin juga harus banyak diperhatikan, selain kata-kata atau tepatnya isi dari sebuah karya tulisan yang akan mengisi lembaran buletin nantinya, hal utama yang perlu dibuat adalah Konsep dari Buletin tersebut. Dari konseplah dapat menghasilkan prosuk yang berkualitas dan menarik. Nama produk buletin juga harus menarik, misalnya History’s world, buletin sejarah, World “ All About Us” dan lain lain yang dapat memberi kesan bagi konsumen yang melihatnya pertama kali. Lalu desain sampul juga harus menarik, tidak ribet atau banyak ulasan yang tidak penting yang membuat bosan pembaca. Lalu juga dapat ditambahkan gambar kartun atau tokoh-tokoh sejarah di kolom tertentu.
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah meneliti atau menelusuri keinginan pasar, konsumen yang sedang terkenal atau yang menjadi hot news. Perlu juga melihat keinginan atau kondisi psikologis pembaca yang menjadi konsumen masa sekarang, yang tidak ingin membaca terlalu panjang dikarenakan bosan. Dapat juga melakukan desain tulisan berupa komik sebagai daya tarik.
Selanjutnya adalah memasukkan Maskot di dalam buletin yang sangat memberi pengaruh dan memberi kesan kepada konsumen. Umumnya maskot juga bisa menggunakan tokoh-tokoh kampus yang banyak dikenal di kalangan kampus ataupun tokoh masyarakat.
Ide atau gagasan yang akan dijual nantinya haruslah real dan belum pernah dipublikasi sebelumnya karena akan mempengaruhi nilai jual. Sebaiknya topik yang diangkat harus berkaitan satu sama lain agar mudah dimengerti dan hal yang menjadi utama yaitu ilmu dapat tersalurkan. Buletin yang didesain semenarik mungkin juga harus menonjolkan kelebihan-kelebihan yang dalam pemasarannya dapat kita pertahankan. Untuk menampilkan kelebihan-kelebihan dari buletin yang dibuat, dapat kita cantumkan isi komik tadi, lalu desain yang unik dan sesuai minat konsumen.
Jika melihat kondisi konsumen pada saat ini, desain yang menarik berupakan desain flat. Dimana desain yang digunakan sangat simple, baground yang digunakan berwarna putih lalu menampilkan bentuk tulisan yang simple. Tampilan cover dengan tidak terlalu banyak warna tapi dapat menonjolkan hal-hal yang merupakan garis besar buletin tadi.
Lalu bagimana dengan pemasaran produk ? di jaman modern ini kita dapat memasarkan produk kita melalui sosial media seperti Instagram, Facebook, Twitter, Ask.fm dan akun sosial media lainnya. Lalu di dalam penjualan nya kita dapat membuat lagi suatu desain yang menarik sebagai alat penjualan seperti brosur.
Produk stiker dan juga buletin sejarah dilakukan secara berama-sama agar konsepnya tidak sempit dan meluas. Produk ini dapat terjual dengan sukses apabila kita teguh dalam mensukseskannya dan gigih dalam mengembangkannya.



NARASUMBER
NAMA                        : FADLI NASUTION
UMUR                        : 39 TAHUN
PEKERJAAN             : DESAIN GRAFIS, FHOTOGRAPH, KEPALA SEKOLAH DI SMK IT MARINAH AL-HIDAYAH.

DOKUMENTASI


KAPITA SELEKTA SEJARAH INDONESIA : Korespondensi Cina Di Hindia Belanda 1865-1949

Korespondensi Cina Di Hindia Belanda, 1865-1949 SIEM TJONG HAN, M.D . Artikel ini merupakan upaya untuk menggambarkan beberapa aspek ...