Kamis, 08 Desember 2016

MAKALAH JARINGAN PERDAGANGAN DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.
Perdagangan  adalah  proses  interaksi  antara  individu  atau kelompok sosial yang satu dengan lainnya untuk memperoleh komoditas. Dalam perdagangan terkait empat komponen pokok, yaitu: orang yang mengadakan  interaksi,  barang  atau  komoditas,  transportasi  atau  alat yang digunakan untuk memindahkan barang atau komoditas, dan kedua belah pihak yang terkait dalam perdagangan.
Jaringan  perdagangan  masa  lalu  telah  menempatkan  rempah-rempah  sebagai komoditi utama sejak  awal  masehi  dengan  adanya kontak  antara  pedagang  nusantara  dengan  pedagang  Cina, Arab  dan India. Jaringan perdagangan rempah-rempah ini kemudian semakin ramai dengan kedatangan bangsa Eropa sekitar abad ke-16, ditandai dengan penguasaan  atas  Malaka    salah  satu  bandar  penting  dalam  jaringan perdagangan Asia Tenggara – pada tahun 1511 oleh bangsa Portugis. Jaringan perdagangan ini semakin ramai dengan  kedatangan bangsa Eropa sekitar abad ke-16. Dalam konteks perdagangan global, terbentuk jaringan perdagangan yang menghubungkan  dunia barat sebagai konsumen dan dunia timur sebagai penghasil komoditi.  Maluku dikenal sebagai pusat produksi cengkeh dan pala (Kepulauan Rempah-Rempah). Kedatangan bangsa Eropa ke kawasan Asia tidak lepas dari keberhasilan bangsa  Portugis  menemukan  jalur  pelayaran  yang  menghubungkan daratan Eropa dan Asia melalui Afrika. Jalur pelayaran inilah  yang  kemudian  menjadi  jalur  alternatif  jaringan  perdagangan dunia yang sebelumnya merupakan jalur darat ( jalut sutera ). Dengan demikian, dalam konteks  perdagangan  rempah-rempah,  khususnya  bagi  bangsa  Eropa telah terbentuk jaringan yang langsung menghubungkan Asia Tenggara khususnya Kepulauan Nusantara sebagai produsen utama rempah-rempah dan Eropa sebagai konsumen.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana sejarah terbentuknya Jaringan Perdagangan di Indonesia ?
2.      Bagaimana Jaringan perdagangan di Indonesia pada masa kolonial?

1.3  TUJUAN
1.      Mengetahui sejarah awal perdagangan di Indonesia pada masa kolonial.
2.      Mengetahui kondisi awal perekonomian masyarakat Indonesia saat datangnya Belanda atau masa kolonial.
3.      Mengetahui  jaringan perdagangan di Indonesia pada masa kolonial

BAB II
PEMBAHASAN
Secara geografis wilayah Nusantara berada pada posisi silang di antara dua benua dan dua samudera. Wilayah Nusantara diapit oleh Benua Asia dan Benua Australia, juga diapit oleh Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Kondisi geografis tersebut bernilai strategis dan terbuka. Strategis bermakna letaknya baik dan menguntungkan, sedangkan terbuka berarti Nusantara terbuka oleh jalur hubungan antarpulau dan antarnegara. Sejak abad ke-7 kawasan Nusantara telah berhasil memainkan peran sebagai salah satu pusat perdagangan dan pintu gerbang lalu lintas perdagangan internasional, antara India-Cina di Asia atau di antara mata rantai hubungan Asia-Eropa. Di Nusantara muncul beberapa pusat perdagangan penting setelah sebelumnya mampu tampil sebagai pemasok barang komoditas bagi bangsa-bangsa asing, terutama rempah-rempah. Aktivitas perdagangan dan pelayaran internasional di Nusantara dapat berjalan dengan baik sebab negeri-negeri pemilik pusat perdagangan di Nusantara dapat mengamankan wilayah perairannya sehingga memberi jaminan keamanan kepada setiap bangsa. Selain itu, penduduk Nusantara termasuk bangsa yang memiliki kepandaian dan keberanian mengarungi samudera luas. Semua itu menyebabkan posisi Nusantara menjadi teramat penting dalam percaturan perdagangan dan pelayaran antara Asia-Eropa.

2.1  Sejarah awal Jaringan Perdagangan di Indonesia
Sebelum kedatangan bangsa barat, Nusantara telah berkembang menjadi wilayah perdagangan internasional. Pada saat itu terdapat dua jalur perniagaan internasional yang digunakan oleh para pedagang, yaitu.
1.      Jalur perniagaan melalui darat atau lebih dikenal dengan “Jalur Sutra” (Silk Road) yang dimulai dari daratan Tiongkok (Cina) melalui Asia Tengah, Turkistan hingga ke Laut Tengah. Jalur ini juga berhubungan dengan jalanjalan yang dipergunakan oleh kafilah India. Jalur ini merupakan jalur paling tua yang menghubungkan antara Cina dan Eropa.
2.      Jalur perniagaan melalui laut yang dimulai dari Cina melalui Laut Cina kemudian Selat Malaka, Calicut (India), lalu ke Teluk Persia melalui Syam (Syuria) sampai ke Laut Tengah atau melalui Laut Merah sampai ke Mesir lalu menuju Laut Tengah.
Melalui jalur perniagaan laut komoditi ekspor dari wilayah Nusantara menyebar di pasaran India dan kekaisaran Romawi (Byzantium) yang terus menyebar ke wilayah Eropa. Komoditi ekspor tersebut antara lain terdiri atas rempah-rempah, kayu wangi, kapur barus dan kemenyan.Sejak masa kerajaan lama (baik pada masa kejayaan Hindu-Budha maupun Islam) pengaruh raja-raja atau sultan-sultan dari masing-masing kerajaan dalam dunia perdagangan cukup besar. Mereka bertindak tidak sekedar sebagai pengontrol keamanan atau penarik pajak saja, namun sering kali juga bertindak sebagai pemilik modal. Pada dasarnya dunia perdagangan di wilayah Nusantara pada waktu itu mempunyai sifat politis dan kapitialistik. Ada dua kerajaan utama di Nusantara yang mempunyai andil besar dalam meramaikan perniagaan Internasional pada kurun abad ke-7 hinga ke-15, yaitu Sriwijaya di Sumatera dan Majapahit di Jawa. Keduanya adalah kerajaan Hindu-Budha. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan pantai yang kekuatan ekonominya bertumpu pada perdagangan internasional. Sriwijaya berhubungan dengan jalan raya perdagangan internasional dari Cina ke Eropa melalui Selat Malaka.
Pada abad ke-7 hingga ke-13 kerajaan tersebut tumbuh dan berkembang menjadi pusat perdagangan di wilayah Indonesia Barat, terutama setelah berhasil menguasai dan mengamankan jalur perdagangan di sekitar Selat Malaka. Sriwijaya mewajibkan setiap kapal dagang yang lewat Selat Malaka untuk singgah ke pelabuhan Sriwijaya. Oleh karena itu, kerajaan tersebut sering dikunjungi para pedagang dari Persia, Arab, India, dan Cina untuk memperdagangkan barang-barang dari negerinya atau negeri-negeri yang dilaluinya. Barang-barang tersebut antara lain berupa tekstil, kapur barus, mutiara, kayu berharga, rempah-rempah, gading, kain katun dan sengkelat, perak, emas, sutera, pecah belah serta gula.
Sebagaimana telah diuraikan, bahwa  sebelum  kedatangan bangsa Eropa perdagangan rempah-rempah di Maluku didominasi oleh pedagang-pedagang Cina, Arab, dan pedagang pribumi. Namun, sejak kedatangan bangsa Eropa perdagangan rempah-rempah menjadi rebutan diantara  para  pedagang  Eropa.
Dimulai dengan kedatangan bangsa Portugis pada tahun 1512. Kedatangan bangsa portugis ke Indonesia mempunyai tiga tujuan sebagai berikut:
a.              Tujuan ekonomi,yaitu mencari keuntungan yang besar dari hasil perdagangan rempah-rempah. Membeli dengan harga murah di Maluku,dan menjualnya dengan harga tinggi di Eropa.
b.              Tujuan agama,yaitu menyebarkan agama Nasrani
c.              Tujuan petualangan,yaitu mencari daerah jajahan.
Tujuan tersebut lebih dikenal dengan gold,glory,gospel. Yaitu:
a.        Gold,yaitu mencari emas dan mencari kekayaan \.
b.        Glory,yaitu mencari keharuman nama,kejayaan,dan kekuasaan.
c.        Gospel,yaitu tugas suci menyebarkan agama Kristen.
       Bangsa Portugis karena ingin mencapai tujuannya segera melakukan serangkaian kegiatan penjelajahan. Di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque,ia bersama armadanya berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511.selanjutnya,pada tahun 1521 portugis sudah berhasil menguasai Ternate,yaitu dengan mengadakan perjanjian dengan kerajaan Ternate.
Portugis dan spanyol memang sama-sama ingin menguasai dunia. Mereka sudah dua kali membuat kesepakatan,yang pertama tahun 1494 dengan Perjanjian Thordesillas,dan yang kedua tahun 1526 dengan perjanjian Saragosa. Perjanjian Saragosa yang dipimpin oleh Paus,membagi dunia dalam dua wilayah kekuasaan.·              
       Setelah mendapat tempat dan berhasil menguasai Malaka dan Maluku, portugis berusaha mendapat tempat lagi di sumatera yang merupakan daerah penghasil Lada terbesar.Namun usaha Portugis gagal,Karena kerajaan Aceh terlalu kuat dan pengawasan yang sangat ketat terhadap semua wilayah kekuasaanya. Di pulau jawa,Portugis diterima dengan baik hanya di Pasuruan dan Blambangan saja,selebihnya di bawah pengaruh Demak yang tidak begitu senang terhadap portugis.
 Kemudian oleh Spanyol pada Tahun yg sama.Tujuan kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia sama dengan tujuan bangsa portugis, yaitu mencari kekayaan,menyebarkan agama Nasrani,dan mencari daerah jajahan.Pada tanggal 8 November 1521,kapal dagang Spanyol berlabuh di Maluku,setelah melalui Filipina,Kalimantan Utara,kemudian langsung ke Tidore.Disini bangsa Spanyol diterima baik oleh rakyat Tidore.
Kemudian diikuti bangsa Inggris. Inggris merupakan bangsa Eropa yang paling banyak memiliki daerah jajahan yaitu benua Amerika bagian Utara, Australia, Afrika maupun Asia. Jajahan Inggris di Asia terutama adalah Indiadan Semenanjung Malaya. Orang-orang Inggris seperti halnya orang Belanda berada dalam tekanan untuk terlibat secara langsung dalam perdagangan rempah-rempah. Pada Tahun 1591, Elizabeth I mendukung usaha pertama Inggris untuk terlibat langsung dalam perdagangan. Sir James Lancaster dan George Raymond siap mengadakan pelayaan pada tahun itu juga. Perjalanan mereka ini mengalami bencana. Di atas kapal timbul banyak kematian akibat terjangkit wabah penyakit. Lancester memang berhasil mencapai Aceh dan Penang, namun dalam perjalanan pulang ke negerinya dia terdampar di kepulauan Hindia Barat dan baru sampai di Inggris tahun 1594 atas kebaikan hati seorang perampok Perancis. Akibatnya Inggris meragukan manfaat yang akan diperoleh dari usaha seperti itu. Tetapi karena tersiar kabar mengenai keuntungan-keuntungan pertama yang diperoleh Belanda, maka lenyaplah sudah semua keraguan itu.
            Bangsa Inggris mendirikan perusahaan dagang bernama EIC (East India Company) pada tahun 1600 yang bermarkas di Calanta India. Pada tahun 1600, Elizabeth I memberi sebuah oktroi kepada Maskapai Hindia Timur ( The East India Company), dan mulailah Inggris mendapat kemajuan di Asia. Sir James Lancaster ditunjuk untuk melakukan pelayaran yang pertama maskapai ini. Dia tiba di Aceh pada Bulan Juni 1602 dan terus menuju Banten. Pimpinan armada kapal membawa surat dan hadiah dari raja untuk Mangkubumi di Banten. Dengan demikian, pedagang Inggris diterima dengan senang hati oleh Mangkubumi di Banten dan dapat berdagang dengan mudah, bahkan juga diperbolehkan mendirikan kantor degang di pelabuhan Banten. Bandar lada yang sangat kaya ini tetap menjadi pusat kegiatan orang-orang Inggris sampai tahun 1682. Lancester kemudian kembali ke Ingris dengan membawa muatan lada yang sangat banyak.   
Lalu diikui oleh Belanda pada tahun 1599. Perang antara Belanda melawan Spanyol selama 80 tahun (1568-1648) telah mendorong Belanda untuk mencari daerah jajahan ke nusantara. Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tahun 1596,di bawah pimpinan Cornelis de Houtman,dan berhasil mendarat di Pelabuhan Banten. Pada tanggal 20 maret tahun 1602,Belanda mendirikan kongsi dagang yang beranama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie),dengan tujuan sebagai berikut:
a.        Menghilangkan persaingan yang merugikan para pedagang Belanda
b.        Menyatukan tenaga untuk menghadapi persaingan dengan bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di Indonesia
c.        Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol

2.1  Jaringan Perdagangan pada Masa Kolonial
Tujuan  awal  kedatangan  bangsa  Belanda  ke Indonesia  adalah  untuk  berdagang  dan  mencari keuntungan  dari  berdagang  rempah-rempah.  Sejak Lisabon dikuasai oleh Spanyol, Belanda tidak dapat lagi membeli dan menyalurkan rempah-rempah ke negerinya ataupun ke negara Eropa lainnya. Hal itu disebabkan  Belanda  bermusuhan  dengan  Spanyol yang  telah  berhasil  menguasai  Portugis  sehingga Belanda tidak dapat lagi mengambil rempah-rempah di Lisabon. Oleh sebab itu, para pedagang Belanda berusaha mencari sendiri daerah penghasil rempah-rempah ke timur.Penjelajahan  Belanda  pertama  dimulai  pada tahun  1595  setelah  empat  buah  kapal  Belanda  di bawah  pimpinan  Cornelis  de  Houtman  berangkat dari Amsterdam. Mereka sampai di pelabuhan Banten pada  tanggal  22  Juni  1596.  Selanjutnya  pelayaran yang kedua dipimpin oleh Jacob van Neck, yang tiba di pelabuhan Banten pada tahun 1598. Sikap bangsa Belanda tidak lagi kasar dan sombong sehingga mereka diterima dengan baik oleh kerajaan Banten. Kerajaan  Banten  sedang  berselisih  dengan  orang-orang Portugis. Di Banten mereka mendapatkan lada. Perjalanan  dilanjutkan  kembali  menuju  Tuban  dan Maluku. Di tempat itu pun mereka diterima dengan baik oleh raja dan masyarakat setempat. Keberhasilan mereka membawa rempah-rempah dari  kepulauan  Indonesia  mendorong  kapal-kapal dagang  Belanda  lainnya  datang  ke  Indonesia.
Pada pertengahan pertama abad ke-16, keadaan perdagangan Belanda masih tetap seperti keadaan abad-abad sebelumnya.Pelayaran yang diselenggarakan masih berkisar antara Eropa Utara dengan Eropa Selatan.Pelabuhan-pelabuhan di negeri Belanda masih berfungsi sebagai tempat pemberhentian dan pemuatan barang-barabg ke kapal. Dalam lapangan perdagangan internasional, kota Antwerpen menempati peran yang penting.
Kapal – kapal dari berbagai bangsa datang ke Antwerpen membawa barang-barang yang berasal dari Cadiz, Lisabon, Inggris, dan juga dari daerah timur.Eksport terpenting Antwerpen adalah laken. Hamper semua pedagang besar Eropa memiliki kantor dagang sebagai perwakilan di kota ini. Ketika terjadi perselisihan antara Belanda dengan Spanyol, Antwerpen memihak kepada Belanda.Pada akhir abad ke-16 pedagang-pedagang Belanda mulai mengadakan pelayaran di Laut Tengah. Dalam tahun 1580 terjadi perubahan politik akibat dikalahkannya Portugis atas Spanyol.Akibatnya pedagang Belanda mengalami kesusahan dalam perdagangan.Para pedagang Belanda akhirnya merasa perlu untuk menemukan sendiri jalan ke arah timur, ke daerah sumber barang-barang yang sebelumnya dapat diperoleh di Lisabon. Kondisi-kondisi objektif yang dimiliki oleh para pedagang Belanda sebagai dorongan untuk menemukan jalan ke timur (Hindia) adalah :
1.      Modal yang mereka miliki sebagai keuntungan perdagangan laut timur sudah cukup untuk mengadakan penjelajahan ke dunia Timur.
2.      Syarat-syarat teknis sudah terpenuhi untuk melakukan penjelajahan samudra.
3.      Sejak tahun 1594 prdagang-pedagang Belanda dilarang melakukan kegiatan dagang di Lisabon melalui dekrit yang dikeluarkan oleh raja Phillipus II dari Spanyol. Tujuan dikeluarkannya dekrit tersebut adalah untuk mematika sumber perekonomian Belanda, sehingga tidak mampu membiayai perangnya melawan Spanyol.
Portugis yang sudah terlebih dahulu datang ke Asia menguasai Lautan Hindia dan Teluk Persia hingga Selat Malaka tidak menghendaki bangsa Eropa lain mendekati wilayah kekuasaanya. Oleh karena itu, pedagang-pedagang Belanda berlayar menjahui daerah-daerah yang membentang di Lautan Hindia tersebut. Itulah sebabnya pedagang-pedagang Belanda yang melakukan espedisi pertamanya ke perairan Indonesia, setelah dari ujung selatan benua Afrika langsung menuju ke Jawa yang belum diduduki Portugis.Pedagang-pedagang Belanda banyak menaruh kepercayaan kepada keberhasilan ekspedisi dagang pertama yang mencapai wilayah Indonesia. Dari masa penjelajahan itu banyak diperoleh informasi yang cukup lengkap mengenai perdagangan tradisional yang ada di Indonesia dan Asia pada umumnya.Jika melihat latar belakang kehadiran pedagang-pedagang Belanda ke Indonesia, maka secara ekonimis kehadiran mereka ini semata-mata adalah untuk berdagang.Hal ini berbeda bila dibanding dengan motif kehadiran Portugis dan Spanyol yang setengah-tengah.  Oleh karena semangat dagang yang lebih besar yang dimiliki oleh orang-orang Belanda, maka mereka berusaha membentuk organisasi dagang yang benar-benar rapi dalam rangka memperoleh keuntungansecara ekonomis.Pada tahun 1602 terwujud dibentuknya Vereenigde Oost Indische Compsgnie (VOC) yang terbentuk atas prakarsa dari Johan van Oldenbarneveld. Keja sama pedagang-pedagang VOC ini dianggap penting karena alasan-alasan berikut : 1. Secara bersama-sama diperlukan adanya suatu kekuatan untuk menghadapi kekuasaan Spanyol dan Portugis. 2. Perjalanan yang jauh dan penuh resiko dalam pelayaran dapat diperingan dengan kerjasama di antara mereka. 3. Untuk dapat mempertahankan diri di Asia, maka mereka harus memegang monopoli perdagangan.
Segera setelah VOC berdiri dibentuk, pada tahun 1602 itu pula organisasi ini memperoleh hak octroi dari staten general yang isinya adalah monopoli perdagangan di wilayah yang membentang antara Tanjung Harapan (Afrika Selatan) hingga selat MagelhaensAmerika Selatan). Semua hak yang dimiliki VOC itu secara ketatanegaraan sebenarnya merupakan hak yang dimiliki oleh suatu Negara yang berdaulat.Untuk memperkuat kedudukan VOC di Indonesia, pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa. Hak-hak istimewa VOC tersebut antara lain :
a.       Hak monopoli dagang
b.      Hak membuat dan mencetak uang
c.       Hak membentuk tentara
d.      Hak menyatakan perang ataupun membuat perjanjian Tujuan diberikannya hak octroi itu dimaksudkan: 1. Mencegah terjadinya persaingan diantara pedagang-pedagang Belanda sendiri, 2. Mampu secara bersama-sama mengahadapi persaingan sesama pedagang Eropa dan pedagang Asia, 3. Memberikan kekuasaan kepada para pedagang untuk mengadakan perlawanan terhadap Spanyol dan Portugis.
Bagi para pendiri VOC (kebanyakan pendirinya adalah bekas anggota-anggota compagnie van verre ). Kumpeni dagang Belanda ini dimulai dengan modal 6,5 juta gulden yang terbagi atas saham-saham. Untuk memperkuat kedudukan kumpeni di Indonesia, De Heren Seventien pada tahun 1609 memutuskan untuk memberikan pimpinan pusat kepada perusahanny yang adaa di Indonesia. Untuk pertama kali Pieter both diangkatsebagai pimpinan tertinggi kumpeni di Indonesia sebagai Gebernur Jenderal di Ambon.Dalam melaksanakan tugasnya, gubernur jenderal dibantu oleh beberapa Dewan Hindu yang merupakan penasehat-penasehat yang ahli dalam masalah-masalah penduduk bumiputera.Fungsi seorang gubernur jenderal adalah sebagai kepala militer, kepala pemerintahan sipil, dan kepala perdagangan.Dengan demikian Ambon berfungsi sebagai pusatmiliter, pusat pemerintahan dan pusat dagang.Sementara itu dalam perdagangan, posisi Portugis semakin terdesak akibat sifat perdagangannya yang agresif. Namun saingan berat yang muncul adalah pedagang-pedagang Inggris.Pada masa kepimpinan gubernur jenderal dipegang oleh J.P.Coen diputuskan untuk melakukan perlawanan terhadap pedagang-pedagang dari Inggris. J.P.Coen memidahkan pusat kegiatan dari Ambon ke Batavia.Pemindahan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pangkalan militer dan pangkalan dagang yang dekat dengan pelayaran-pelayaran menuju Tanjung Harapan, India, Melayu dan Asia Timur.
Terjadilah  persaingan  dagang  antara  pedagang Belanda dan pedagang Eropa lainnya di Indonesia. Selanjutnya  untuk  menguasai  perdagangan  dan memenangkan  persaingan  dengan  orang-orang Eropa,  para  pedagang  Belanda  mendirikan  serikat dagang  yang  disebut  VOC  pada  tahun  1602.  VOC singkatan dari Vereenigde Oost Indische Compagnieatau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur. Kemudian, diangkatlah seorang pimpinan berpangkat gubernur jenderal untuk memperlancar kegiatannya. Gubernur jenderal pertama adalah Pieter Both.Beberapa hak istimewa disebut hak octrooiyang diberikan Pemerintah Belanda kepada VOC, antara lain:
4.      hak monopoli perdagangan;
5.      hak memiliki tentara sendiri;
6.      hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di daerah yang dikuasai;
7.      hak  untuk  mencetak  dan  mengeluarkan  uang sendiri.
8.      hak mengumumkan perang dengan negara lain
9.      hak memungut pajak;
10.  hak mengadakan pemerintahan sendiri.
Usaha pertama VOC untuk menguasai kerajaankerajaan di Indonesia adalah dengan  menguasai salah  satu  pelabuhan  penting  yang  akan  dijadikan  pusat kegiatan VOC. Pada tahun 1619, VOC berhasil merebut  kota  Jayakarta,  dan  mengubah  namanya menjadi Batavia. Dari Batavia, VOC dapat mengawasi daerah-daerah lainnya. Selain itu, untuk menguasai kerajaan-kerajaan  lain,  VOC  menjalankan  politik devide  et  impera (memecah  belah)  dan  menguasai antara kerajaan satu dengan kerajaan lainnya. VOC juga  ikut  campur  dalam urusan  pemerintahan kerajaan di Indonesia.Untuk  menguasai  perdagangan  rempahrempah,  VOC  memaksakan  hak  monopolinya.VOC  juga  melaksanakan  Pelayaran Hongi,  yaitu melakukan  patroli  dengan  perahu  kora-kora  yang dilengkapi senjata untuk mengawasi pelayaran dan perdagangan di Maluku. Para petani yang melanggar peraturan monopoli diberi hukuman ekstirpasi, yaitu pemusnahan tanaman rempah-rempah. Akibatnya banyak kerajaan di Indonesia mengalami kehancuran dan kehidupan rakyat menderita.Jika kita perhatikan hak - hak istimewanya, VOC dengan mudah menguasai Indonesia. Dari berbagai upaya yang telah dilakukan VOC tersebut, sebenarnya telah  membuktikan bahwa Belanda  melaksanakan sistem penjajahan, yaitu imperialisme perdagangan. Dengan imperialisme perdagangan mereka  mudah merampas  dan  menguasai  perdagangan  secara paksaan dan monopoli.Setelah berkuasa selama kurang dari dua abad (1602-1799), akhirnya VOC mengalami kehancuran. Hal tersebut disebabkan:
1.      banyak pejabat VOC yang melakukan korupsi;
2.      daerah  kekuasaan  VOC  yang  semakin  meluas sehingga  memerlukan  biaya  pengelolaan yang lebih tinggi, dan;
3.      VOC banyak mengeluarkan biaya perang yang besar  dalam  menghadapi  perlawanan  rakyat Indonesia.
Untuk  mengatasi  kesulitan  tersebut,  VOC berupaya  lebih  memeras  rakyat  Indonesia  dengan menerapkan beberapa peraturan baru, seperti Verplichte Leveranties dan Contingenten. Verplichte Leveranties ialah peraturan yang mewajibkan rakyat menjual hasil pertanian kepada VOC dengan standar harga  ditentukan  oleh  VOC  yang  nilainya  amat rendah. Adapun Contingentenadalah penyerahan hasil pertanian dan perkebunan kepada VOC dari daerahdaerah yang tanahnya berada dalam kekuasaan VOC secara  langsung.  Dengan  kedua  peraturan  tersebut, mereka dengan mudah dapat memperoleh lada, beras, kapas, kayu dan barang lainnya seperti gula, ternak dan ikan. Peraturan lainnya yang diberlakukan VOC adalah aturan preanger  stelsel (sistem  wajib  tanam  kopi  di daerah  Priangan),  yang  bertujuan  mendapatkan kopi  sebanyak-banyaknya  dengan  harga  semurah-murahnya. Namun upaya-upaya tersebut tidak dapat memperbaiki kondisi ekonomi VOC. Sementara itu di negeri Belanda pada tahun 1795 terjadi revolusi yang dikendalikan oleh Perancis yang menyebabkan  terjadinya  perubahan  pemerintahan. Dalam  revolusi  tersebut,  raja  Belanda  berhasil digulingkan.  Belanda  berubah  menjadi  republik dengan nama Republik Bataafyang berada di bawah kekuasaan Perancis.Selanjutnya  Pemerintah  Republik Bataaf membubarkan VOC pada tanggal 31 Desember 1799. Semua tanah jajahan dan utang-utang VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda. Pemerintah Republik Bataabelum sempat menata keadaan Indonesia karena pada tahun 1806 terjadi lagi perubahan pemerintahan di  Belanda,  yaitu  dibubarkannya  Republik  Bataaf. Belanda kembali menjadi kerajaan tetapi tetap di bawah kekuasaan Perancis. Kaisar Napoleon yang menjadi Raja Perancis menunjuk adiknya, Louis Napoleon, menjadi Raja Belanda. Dengan demikian secara tidak langsung, Indonesia sebagai daerah jajahan Belanda beralih ketangan Perancis.
 
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan.
Dengan memiliki letak posisi silang, kawasan Nusantara menerima dampak positif dan negative akibat timbulnya hubungan antarnegara yang melewati wilayah ini. Dampak positif dari posisi silang, yakni Nusantara dapat berperan menjadi jembatan lalu lintas perdagangan dan pelayaran internasional. Nusantara pun bias menjadi tempat persinggahan sementara bagi kapal-kapal yang melewatinya. Adapun dampak negatf dari posisi silang, yaitu mudah mendatangkan bahaya dan ancaman dari luar terhadap Nusantara. Selain itu, mudah masuknya budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat Nusantara.
Kawasan Nusantara memiliki posisi tersendiri dalam jaringan perdagangan antara Asia-Eropa. Posisi yang strategis dalam lalu lintas perdagangan internasional itu telah menyebabkan kawasan Nusantara menjadi incaran dan ajang perebutan bangsa-bangsa Barat, seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Khususnya pada masa Kolonial atau masa penjajahan Belanda. Jaringan perdagangan yang telah lama ada sebelum masuknya Belanda pun semakin berkembang atau semakin luas jaringan perdagangan tersebut akibat telah munculnya berbagai teknologi dan tata cara perdagangan yang menguntungkan pihak pedagang. Ini membuat nama Nusantara semakin dikenal di seluruh penjuru dunia akibat komoditi dagangannya yang menjadi primadona di dunia, khususnya bumi eropa
Berganti-gantinya bangsa Barat yang bercokol di Nusantara bukannya membuat kesejahteraan dan ketenteraman, melainkan rakyat malah menjadi korban penghisapan oleh kolonialis-imperialis dan sumber daya alam terus mengalir ke dunia Barat.

DAFTAR PUSTAKA
Reid, Anthony. 1999. Dari Ekspansi hingga Krisis: Jaringan Perdagangan Global Asia Tenggara  1450 – 1680. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.
Reid, Anthony. 2011. Asia Tenggara dalam kurun Niaga (Jilid I:Tanah di Bawah Angin). Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.
Kartodirjo, Sartono. 1992. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 (Dari Emporium Sampai Imperium) Jilid I. Jakarta, Gramedia.

KAPITA SELEKTA SEJARAH INDONESIA : Korespondensi Cina Di Hindia Belanda 1865-1949

Korespondensi Cina Di Hindia Belanda, 1865-1949 SIEM TJONG HAN, M.D . Artikel ini merupakan upaya untuk menggambarkan beberapa aspek ...